kelulusan

159 6 0
                                    

Di dalam kitab Aliyah di jelaskan
واكونه منتقلا مستقا
Sifat itu akan berubah,tapi tidak denganku karena sifatku adalah
سابيتا
tetep,ya tetep mencintaimu
*Nia arwinda*

***
Tak terasa entah berapa lama aku berada di sini.
Saat aku terbangun hari sudah pagi, aku mencium bau yang tak asing bagiku,
Bau obat obatan menyeruak di indra penciumanku.

Saat aku memandang sekelilingku,ternyata aku berada di klinik pesantren.
Umi masuk ke dalam bersama dokter naina, dia adalah salah satu dokter yang bertugas mengurus klinik ini.

"Assalamualaikum, Alhamdulillah kamu sudah sadar Nia,...." Dokter naina mendekat ke arahku,kemudian mengecek beberap hal.

"Afwan Nia kenapa ya umi?,...." tanyaku kepada umi

"Tadi pas waktu murojaah kamu pingsan Nia,dokter bilang kamu terlalu kecapean,jadi kamu pingsan,......" Jawab umi
Aku hanya manggut manggut mendengarkan penjelasan dari umi.

"Nanti sudah bisa kembali ke kamar kok umi,nanti saya beri obatnya,jangan lupa di minum ya,.... "
Ucap dokter naina

"Iya dok Syukron,....." Jawabku lagi

"Afwan,...."

***
Aku sudah di bolehkan kembali ke pesantren,siang ini.

Namun umi tidak memperbolehkan ku untuk kembali ke kamar,untuk sementara waktu umi menyuruhku untuk istirahat di ndalem.

Umi ditempatkan ku di kamar Gus al,sebelumnya umi juga sudah izin kepada Gus Al melalui telephon.

Aku di tuntun umi ke kamar,umi ingin menelpon orang tuaku tapi aku larang,karena aku hanya sakit biasa saja.

Saat memasuki kamar,aku melihat kamar yang sangat bagus.
Kitab kitab tersusun rapi di lemari,
Jika di lihat,ini bukanlah kamar seorang lelaki,namun lebih mirip dengan kamar seorang perempuan.

Kamar yang di dominasi warna cream tersebut sangat indah dengan berbagai macam kitab,dan juga televisi di ujung.
Kamar ini lebih mirip dengan hotel jika di lihat.

***
Saat Dzuhur tiba,aku segera sholat di kamar.
Karena umi tidak memperbolehkan ku untuk ke musholla,umi takut aku kenapa kenapa lagi.
Aku pun segera sholat di kamar ini,dan kembali murojaah hafalanku.
Sembari murojaah aku berfikir, seandainya aku punya suami pasti dia yang akan menemanimu murojaah.
Ah pikiranku.
Aku pun segera melanjutkan murojaah.

Selesai murojaah dan sholat,aku memutuskan untuk kembali berbaring di tempat tidur.

Tok tok tok
Suara ketukan di pintu terdengar,di iringi salam seseorang dari luar.

"Assalamualaikum mbak Nia,....." Salam seseorang dari luar itu.

"Wa Alaikum salam,silahkan masuk,....." Jawabku,karena memang tidak ku kunci pintunya.
Tampak seorang gadis dengan nampan di tangannya,membawakan ku makanan.

"Ini makanan untuk mbak dari umi,
...." Salah satu santri yang tak ku tau namanya itu segera meletakkan makanan di atas meja.

"Syukron dek,Afwan ana merepotkan,.... " Jawabku lagi

"Afwan kak,silahkan di makan umi berpesan mbak harus minum obat ,umi tak bisa menemani mbak karena umi harus mengisi majlis,...."
Santri itu menjelaskan.

"Bahan dek,....." Jawabku lagi,
Kemudian santri itu pun keluar,dan aku pun memakan buah apel yang sudah di ambilkan oleh santriwati tadi.

Lalu meminum obatku,dan memutuskan untuk kembali berbaring.
Karena kondisiku yang sangat lemas,mungkin karena aku yang banyak kegiatan dan juga ada beberapa kerjaan untuk penyambutan gus Al,serta beberapa hal yang ku persiapkan untuk acara wisuda tahfidz yang tinggal 2 Minggu lagi.

Saat aku akan berbaring,aku tak sengaja menangkap salah satu foto,yang di dalamnya ada seseorang yang sangatlah aku kenali.

Ustadz Faiz,ya aku tak salah lagi,dia adalah ustadz Faiz yang sangatlah ku rindukan,tapi siapa orang di sampingnya,apakah itu yang namanya Gus Al,atau ustadz Faiz itu adalah Gus Al.

Ustadzku cinta pertama ku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang