أحب نفسك في صمت ، ادعوك في الصلاة ، وأتمنى أن تكون قدري من الخالق
*Nia arwinda*Ternyata ada chat dari ayah,
(My father:nak,apakah umi Aisyah tadi ke sana?,.......)
(Me: iya ayah,.....) Jawabku melalui chat lagi
Tiba tiba ayah meneleponku
"Assalamualaikum ayah,......" Aku mengucapkan salam kepada ayah
"Wa Alaikum salam nak,....." Jawab ayah lagi
"Iya ayah ada apa?,...." Tanyaku langsung to the point
"Apakah tadi umi Aisyah dan nak Ikrom ke sana nak?,...." Tanya ayah
"Iya ayah,....." Jawabku
"Apakah mereka membahas tentang kerja sama perusahaan ayah dan pihak pondok nak?,....." Tanya ayah
"Tidak ayah,memangnya kenapa ya,dan kerja sama yang mana ?,....." Aku kembali bertanya
"Tentang kerja sama dengan perusahaan yang di bangun oleh Ikrom,dan tentang donasi yang ayah batalkan,....." Jawab ayah lagi
Jawaban ayah tentu saja membuatku terkejut.
Karena setahuku Gus Ikrom selama ini hanya mengajar dan tidak lah membangun sebuah perusahaan."Kenapa ayah membatalkannya?,....."
"Karena dia sudah berani menyakiti putri ayah,......" Jawab ayah lagi.
"Tapi kan tidak ada hubungannya dengan kerja sama itu ayah,....." Jawabku sekenanya
"Tapi masalalu kamu di beberkan oleh mereka Nia,bagi ayah masalalu kamu adalah masalalu ayah juga,....." Jawab ayah lagi.
"Tapi Nia udah maafin ayah,....."
Jawabku lagi"Mereka baik denganmu hanya untuk memanfaatkan dirimu Nia,ayah tidak akan terima itu Nia,....." Jawab ayah dari seberang.
"Baiklah ayah,Nia hargai keputusan ayah,....."
"Yaudah kamu lanjutkan belajar,ayah mau lanjut kerja,....." Jawab ayah lagi
"Iya ayah, assalamualaikum,....." Jawabku mengakhiri telepon telah salamku di jawab ayah.
***
Tak terasa hari sudah menjelang malam,matahari di ufuk barat sudah menunjukkan sinar kekuningan menandakan waktu senja sudah tiba.
Alunan suara adzan dari beberapa musholla mulai terdengar,menandakan waktunya untuk menunaikan kewajiban bagi setiap muslim.Aku mengambil mukena dan Al Qur'an kesayanganku,al Qur'an yang sudah menemani setiap hariku.
Lalu berjalan ke musholla pondok,untuk menunaikan sholat Maghrib.Sesampainya di musholla aku segera menggelarkan sajadahku,dan mengenakkan mukena ku,karena aku sudah mengambil wudhu tadi.
Lalu menunaikan sholat Maghrib secara berjamaah.Setelah menunaikan sholat Maghrib,aku pun melanjutkan murojaah,hari ini aku murojaah juz 30,ini adalah terakhirnya aku murojaah,untuk menandakan aku sudah berhasil menghatamkan 30 juz Al Qur'an bil ghoib.
Aku pun memulainya dari awal,tak terasa saat sampai surah adh Dhuha,sudah waktunya sholat isya,aku berhenti terlebih dahulu dan melanjutkan setelah sholat isya.
***
Setelah sholat isya,aku pun memutuskan untuk kembali murojaah Al Qur'an terakhirku
Menandakan apakah aku Benar benar berhasil atau gugur di saat saat terakhir.Aku membaca satu demi satu ayat yang sudah aku hafalkan,membacanya dengan perlahan dan Tartil.
Pada murojaah kali ini,umi Halimah langsung yang menyimakku.
Beliau menyimak mulai dari pertama sampai terakhir.Dan sampailah aku pada surah Al Kautsar,rasa hatiku semakin membuncah,satu demi satu bayangan masa lalu berkeliaran di otakku,s akan kembali memutar memori kelam itu.
Aku melawan semua bayangan yang ada di otakku itu,kemudian melanjutkan kembali bacaanku
Namun,di saat aku membaca surah Al Falaq di situlah aku mulai kembali terbayang masa di mana aku melawan orang tuaku,melihat kembali bayangan aku memakai pakaian kurang bahan saat itu,seakan semuanya adalah film yang di tayangkan khusus untukku.Air mata tak mampu lagi.ku bendung,saat aku memasuki surah terakhir dalam Al Qur'an,surah An-Nas yang menjadi surah penutup itu,aku baca dengan pelan sambil berusaha menahan Isak tangis.
Berayukur akhirnya sudah berakhir surah An-Nas yang ku baca,aku membaca doa khatam Al Qur'an,kemudian membaca surah Al Fatihah,setelahnya aku tak ingat apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadzku cinta pertama ku (Revisi)
VampireUSTADZ KU CINTA PERTAMAKU Mencintai seseorang dalam diam itu memanglah menyakitkan,namun salah dalam memilih itu lebih menyakitkan,apalagi jika aib masalalu kita di buka,dan di permalukan,aku tau diriku tak pantas untukmu,namun janganlah kau membuka...