sainganya santriwati

140 8 0
                                    

Terkadang cinta masih dapat di rasakan,meskipun hanya diam.
(Nia arwinda)

Mungkin sekarang aku masih mufrod,namun nanti aku akan tatsniyyah denganmu,dan Hidup mabni bersama mu
(Faiz Al mumtadz)

Hai hai hai bestieee,selamat pagi semoga di pagi hari ini kalian sehat selalu ya dan di lancarkan dalam segala usaha.

*_*happy reading*_*

Setelah acara tangis tangisan tadi,akhirnya aku bertemu dengan Zahra.
Duduk di kursi utama para santri,umi mulai membacakan harapan dan doa untuk kami semua.

***
Setelah semua acara kami lewati,akhirnya memasuki acara foto dengan para keluarga dan semua teman seangkatan.

Sekarang,tibalah saatnya kami berfoto dengan keluarga ndalem kyai bunyai dan ustadz nyebelin tentunya.

Setelah acara sesi foto bersama,kami semua di perbolehkan pulang atau jika masih ingin di pondok juga tidak di permasalahkan.Aku duduk di salah satu kursi taman belakang pondok,di tanganku terpegang mushaf pink yang sudah mulai memudar warnanya.Aku hanya berharap,seseorang yang telah memberikan mushaf ini agar sehat selalu.

Ku buka kembali halaman akhir mushaf tersebut,tertulis sebait kata indah di sana,dengan akhiran bertuliskan "AM".
Aku tak tahu,siapakah pemberi mushaf ini sebenarnya.Namun,hatiku yakin jika memang kami berjodoh,maka akan bertemu. Sejauh apapun kami di pisahkan,pasti akan bertemu dalam versi terbaik.
Aku yakin,Allah sudah merencanakan sesuatu untukku.

Al Husna dan Dzulhijjah,dua pesantren yang memiliki ciri khas masing masing.Meskipun,aku sudah di rendahkan di Al Husna,aku tak akan pernah membenci mereka.
Aku masih tetap menyayangi mereka,namun hatiku tak bisa berbohong.sakit itu,masih terasa hingga sekarang.

Diam diam mengingat kisah di Al Husna,membuatku meneteskan air mata,...
Tiba-tiba,sebuah tangan memberikan tissu kepadaku,saat aku menatap ke belakang,tampaklah ustadz Faiz di sana,....

"Sudah jangan di sesali yang terjadi,...." Dia berkata demikian maksudnya apa coba.

"Ha,....." Jawabku cengo

"Jangan pernah menyesal atas segala sesuatu yang terjadi,percayalah akan takdir,....." Ucapnya lagi.

"Iyya,...." Jawabku canggung,apalagi kami hanya berdua di sini.

"Ustadz ngapain di sini?,....." Aku bertanya padanya.

"Kamu nanyeaaa,....." Jawabnya ala ala suara Alif yang sedang viral.

"Isss Nia serius tadz,...." Ucapku sambil tersenyum

"Ya kamu sendiri ngapain di sini?,...." Tanyanya kepadaku.

"Kamu nanya,...." Aku membalas kata katanya tadi,dia berdecak dan membuatku tertawa.ternyata,orang yang terkenal cuek juga bisa bercanda.

"Serius Nia,...." Ucapnya

"Duduk,...." Ucapku lagi

"Ha,...." Dia langsung duduk di seberang ku.waduh,jangan jangan dia salah sangka kalau aku menyuruhnya duduk,padahal aku cuma ngomong kalau aku sedang duduk.

"Nia sedang duduk aja tadz,...." Ucapku lagi

"Duduk sambil menangisi mushaf maksudnya,atau menangisi dia yang telah pergi,...." Ucap ustadz Faiz di Sertai gelak tawa.

"Nggak kok,isss ustadz sok tau,...." Jawabku lagi.

"Masak sih,....." Ucapnya sambil memasang ekspresi menyebalkan.

"Aku ah,mending saya kembali ke ndalem tadz,...." Jawabku lagi.

"Ehhh barengan,tadi umi suruh saya mencarimu,...." Jawab ustadz Faiz.

"Terserah,...." Jawabku lagi.

"Eitsss gak boleh gitu ya,saya ini kyai kamu lho,...." Ucapnya di.setai dengan gelak tawa.

"Iya iya iya,abiii,....." Jawabku lagi.

"Ekhemmm coba ulangi apa tadi,...." Ucapnya

"Hah,.emang saya ngomong apa tadz,...." Ucapku

"Yang tadi,...." Jawabnya

"Yang mana sih,....." Ucapku dengan muka penasaran

"Udah lupain aja,...." Jawabnya jutek.

Aku dan sutadz Faiz berjalan beriringan di sertai dengan obrolan kecil,sepanjang lorong tatapan aneh banyak di layangkan para santri kepadaku.Apa salahku coba,yang ngajak bareng kan ustadz Faiz kok aku yang di tatap sinis,....

  ********************
*NEXT PART  *
*******************

****************************
JANGAN LUPA FOLLOW

Ig:@tiara_desi477
FB: Tiara Desi R
Yt:tiara desi r

*****************************

Ustadzku cinta pertama ku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang