penasaran yang terobati

355 15 0
                                    

Diaa,juga menatapku,segera aku pun menunduk,karena takut di tatapnya,
Dia pun memulai pelajaran,kali ini adalah pelajaran bahasa Arab,dia mulai menerangkan semuanya,mulai dari kosa kata,hingga penjabaran pelajaran,semua di jelaskan,aku tidak mengerti semuanya,namun masih ada yang bisa ku mengerti.
Di pesantren,aku seakan menjadi anak yang paling bodoh,padahal di sekolah umum tempatku dulu,aku terkenal sebagai primadona dengan sejuta prestasi,namun semua medali dan piala serta piagamku tidaklah berguna di sini.di sini aku seperti sebuah debu,yang tiada artinya,dan bisa hilang kapanpun jika terkena air hujan.

***
Tak terasa semua pelajaran hari ini telah selesai,jam menunjukkan pukul 14:22 penat sekali rasanya,tapi kata Aisyah setelah ini,di perbolehkan istirahat sebentar,sembari menunggu waktu ashar.
Aku dan Aisyah pun berjalan menuju ke asrama,sambil banyak bercerita,trntang sekolah lamaku,tentang semua temanku,dan terutama pacarku.
Aisyah menasehatiku,katanya jauhi zina,pacaran juga termasuk ke dalam zina,hukumannya adalah neraka,kata Aisyah yang masuk neraka tidak cuma kita saja,tapi juga ayah,sebagai wali,serta saudara laki laki.aku menghayati setiap ucapan Aisyah,ternyata selama ini sudah jauh aku terperosok ke dalam lembah nista yang tanpa ku sadari aku telah banyak membuat,orang orang terdekat ku juga ikut merasakannya.

***
Setelah sampai di asrama,aku pun kembali memasukkan buku,dan mandi,serta mencuci bajuku,jika di rumah ada mbak gina yang mencuci,maka di sini,aku mencuci sendiri.Setelah mandi,aku langsung memakai gamis beserta hijabnya,karena kata Aisyah,di sini tidak boleh keluar dari WC hanya dengan handuk saja,bisa kena hukuman.

***
Sesampainya di asrama,aku pun langsung menjemur baju,di belakang asramaku,lalu kembali lagi ke kamar,dan membuka Al Qur'an,hari ini aku setoran hafalan,di mulai dari surah an naba,juz 30.

***
Sudah hampir setengah jam aku menghafal,karena merasa lapar,aku pun ,memutuskan untuk ke alfamini,di belakang pesantren,di sana lengkap tapi jika malam tutup,aku pun memutuskan membeli,tiga bungkus roti,dan tiga botol minuman dingin,saat akan membayar,aku lihat ustadz Faiz juga ada di sana,sedang membayar belanjanya,Aku pun mengantri di belakangnya,setelah dia selesai,aku pun membayar Semua belanjaku,setelah selesai aku pun memutuskan untuk kembali ke asrama,tapi saat berjalan tiba tiba,
"Darimana kamu,..."ucap seseorang di belakangku,saat aku menoleh,ternyata ustad faiz di sana.
"Dari beli makanan ustadz,...."jawabku
"Cepat kembali ke asrama,..."ucapnya dengan muka sedingin es
"Iya,..."jawabku sebal,aku pun melanjutkan langkah ke asrama,saat berjalan di dekat tempat yang becek tiba tiba,aku terpleset,dan
"Aaaa........"ucapku karena takut terjatuh,eh tunggu dulu,kok gak sakit,saat aku mendongak ke atas,ustad faizlah yang sudah menolongku,dia menyanggaku,supaya tidak terjatuh.
"Jalan hati-hati,...."ucapnya
"Iya,..."jawabku
"Astaghfirullah ustadz Faiz,.....Nia,......"
Teriak seseorang di sana, ustadzah Zahra,aduh mati aku pikirku,aku pun segera berdiri,dari sanggahan ustadz Faiz,dan mendekati ustadzah Zahra,
"Ma-maaf ustadzah,tadi saya tidak sengaja kepleset,..."ucapku menjelaskan
"Terus kenapa,pelukan sama ustadz Faiz,..."tanyanya
"Tadi ustadz menolong saya,yang mau jatuh ustadzah,maaf,..."ucapku
"Jangan di ulangi,kamu kembali ke asrama,cepat sebentar lagi ashar,..."ucapnya menyuruhku,aku pun segera kembali ke asrama,beruntung ustadzah bisa menerima penjelasan ku,
Sesampainya di asrama
"Astaghfirullah,.."ucapku,karena detak jantungku menggila,jika di lihat dari dekat ustadz Faiz ternyata sangatlah tampan, astaghfirullah pikiran apa ini.
"Kenapa Nia,...."tanya Aisyah
"Eeeeee,,,,,itu.....tadi ada kecoa,...." Jawabku asal,dia nampak heran,dengan alasanku,aisss biarlah,tak mungkin juga aku menejelaskan semuanya.

***
Tak lama setelah aku ke asrama,adzan ashar berkumandang,tanda kami semua harus menunaikan ibadah sholat.
Aku pun bergegas mengambil mukena,dan ke musholla bersama Aisyah,sembari berjalan aku bertanya,
"Ais,ustadz Faiz itu,di sini sebagai apa,..."tanyaku
"Hah, ustadz Faiz itu sebagai guru bahasa Arab,dia sebenarnya pewaris tunggal pondok pesantren Dzulhijjah,tapi dia malah memilih mengajar di sini,..."
"O jadi dia anak tunggal,..."tanyaku lagi
"Iya,..."jawab Aisyah
"Dia dulu sekolah di sini,tamat di sini dia kuliah di UIR Riau,.."
"Berarti bukan lulusan Kairo,..."tanyaku
"Bukan,..."ucap Aisyah lagi
"Umur ustadz faiz berapa sih..."tanyaku
"20 tahun,dia dulunya masuk ke pondok sini masih kecil Nia,itu menurut cerita ustadzah,.."
"Oooo... "Jawabku
"Eh kenapa nanyain ustadz Faiz,...."
"Gak papa...." Jawabku

Ustadzku cinta pertama ku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang