itu fotoku

152 7 1
                                    

Saat aku menangis,ada seseorang yang memegang lembut pundakku,saat aku menoleh ternyata itu adalah umi Halimah.

"Kenapa menangis Nia?,....." Tanya umi.

"Ndak papa umi,Nia cuma rindu dengan guru Nia saja umi,....." Jawabku seadanya,karena kata ustadz Faiz dulu ketika kita berbohong dengan guru maka di sanalah akan hilang satu ilmu yang telah ia berikan.

"Kangen siapa nak,kenapa tidak berkunjung saja?,....." Tanya umi.

"Tidak apa apa mi,Nia akan berkunjung setelah lulus,....." Jawabku lagi

"yaudah jangan menangis lagi ya,...." Umi lalu memelukku,
Pelukan umi sama seperti pelukan bunda. Aku jadi rindu bunda.

"Iya umi,....." Jawabku,

"Yasudah mau di lanjutkan murojaah ya atau sudah?,...." Tanya umi lagi.

"Sudah saja mi,....." Jawabku lalu menutup mushaf berwarna pink tersebut,lalu berdiri bersama umi dan kembali ke kamarku.

***
Sesampainya di kamar,aku pun segera merebahkan tubuhku ke atas kasur barang sebentar,saat isya nanti aku akan bangun lagi.
Karena ini masih maghrib,aku pun mengambil Snack di lemari untuk ku makan dan memesan teh hangat di mbak kantin.

Aku pun berjalan menuju ke kantin yang ada di sebelah kamar,semoga saja masih buka karena biasanya masih buka.

Sesampainya di kantin,aku pun segera memesan teh panas,kantin ini memang buka mulai ashar hingga sesudah Maghrib,karena kebanyakan santri yang tidak suka memakan masakan pondok akan  membeli nasi bungkus dan lauk di sini.

Tak lama kemudian,teh pesanan ku telah tiba,aku pun segera mengambilnya dan membawa ke dalam kamar.

***
Sesampainya di kamar,aku pun segera mengambil roti dan cemilan ku,semua Snack yang ku punya memang hemat karena aku sendirian di kamar ini,tanpa teman.
Aku pun segera mengambil roti dan memakanya,kali ini aku di temani dengan alunan sholawat yang paling ku sukai.

Hayyul Hadi,sholawat itu mengalun merdu,di bawakan oleh seorang vokalis sholawat terkenal.
Sholawat hayyul Hadi memang sholawat yang paling ku sukai.

Aku memakan roti,lalu aku iseng membuka aplikasi berlogo instag*am  guna menghilangkan gabutku.
Namun instag*am tak mampu mengobati gabut,jadi aku memilih untuk membuka aplikasi berlogo f yang telah lama tak ku buka,meskipun aku membawa handphone tapi aku sangat jarang sekali membukanya,berbeda dengan dahulu saat aku masih di rumah,Handphone adalah nyawa kedua bagiku,tapi itu dulu jika sekarang Al Qur'an adalah nyawaku,karena satu hari saja tanpa Al Qur'an aku rasa sama seperti sepuluh tahun.

Aplikasi berlogo f itu pun menampilkan bebrapa chat uang tak ku balas,terutama banyak dari kalangan lelaki karena meskipun aku tidak pernah aktif lagi,banyak dari mereka yang sudah mengenalku saat aku sekolah di SMA dulu.
Aku memilih untuk tidak menggubris, kemudian kembali membuka aplikasi instag*am.
Ternyata ustadz Faiz sedang update,dia memposting foto seorang wanita yang tak asing menurutku,wanita dengan hijab pink dan juga baju senada sedang membaca Al Qur'an itu adalah diriku,namun sayang ustadz Faiz memberikan emoticon pada foto tersebut,sehingga banyak dari fans ustadz Faiz yang berkomentar agak miring,dan menyangka orang yang berada di dalam foto itu adalah calon ustadz Faiz.
Padahal itu adalah diriku yang memang saat itu sedang murojaah Al Qur'an kepada ustadz Faiz.
Padahal caption pada postingan itu tidaklah menyangkut sedikitpun pasal hati.

Caption ustadz Faiz :

"Jangan pernah berharap kepada manusia,tapi berharap lah pada Al Qur'an,karena Al Qur'an adalah penolong yang sesungguhnya....."

Caption yang hanya seperti itu tapi sukses membuat banyak wanita yang nge fans dengan ustadz nyebelin itu panik.

Fotoku itu baru di unggah oleh ustadz Faiz beberapa menit yang lalu,tapi sukses menerima like lebih dari 6k orang.
Melihat foto itu,aku kembali melihat diriku yang dahulu, yang tanpa apapun tanpa bisa membaca Al Qur'an dan tak bisa memahaminya,
Seandainya ustadz Faiz ada maka aku akan mengatakan terima kasih yang sebanyak banyaknya pada ustadz muda itu.

Aku pun memberikan komentar pada foto tersebut.....

Ustadzku cinta pertama ku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang