Selama berada di sini aku merasakan kenyamanan,sama seperti di rumahku yang membuatku ingin selalu berada di pesantren ini.
Tak terasa,hari sudah menjelang sore di mana semua aktivitas pesantren akan di tutup dengan sholat berjamaah Maghrib.
Ini adalah sholat berjamaah terakhir sebelum perpisahan dengan teman teman seangkatan.
Mungkin,bagi yang masih melanjutkan kuliah di sini maka bisa bertemu,tapi jika yang tidak melanjutkan akan berpisah.***
Tak terasa,waktu subuh sudah datang menerjang malam yang sunyi menjadi lantunan Kalam tuhan yang merdu,guna menyambut pagi yang indah di area pesantren.Lantunan suara adzan bergema di sekitar pesantren,menandakan waktunya untuk kembali menunaikan ibadah lima waktu,waktunya untuk memohon kepada sang pencipta.
Di bawah guyuran air yang mengalir,menggigit tulang,dan merelakan badan untuk terbangun dari gulungan nyamannya selimut.
Mengalirkan sensasi dinginya pagi ini.Melaksanakan sholat subuh dengan khidmat meskipun tidak berjamaah,setelahnya aku memoleskan sedikit make up dan memakai gamis seragam yang sudah di rancang sejak sebulan yang lalu.
Setelah siap,aku segera ke ndalem karena memang di tugaskan sebagai pengurus sekaligus siswi itu tidak mudah.
Aku ke ndalem untuk membantu menyiapkan adik adik kelas yang akan ikut berpartisipasi,seperti menari dan vocal.Aku membawa semua perlengkapan make up ku ke ndalem untuk menyulap adik adik kelasku.
***
Sesampainya di ndalem,mereka semua sudah siap dengan seragam masing masing,aku pun mendapatkan tugas untuk memoles adik adik yang akan menari.
Satu persatu mereka ku poles dengan make up tipis dan natural.
Tak terasa,tingal tersisa satu orang saja yang akan aku make up hari ini,
Tiba tiba saat aku sedang melukis eyeliner"Dor,....."
seseorang mengagetkanku hingga akhirnya syeliner tersebut Cemong."Eh, astaghfirullah,.....yah Cemong kan,...." Ucapku kesal,saat aku menoleh ternyata dia ada di belakangku,dua adalah ustadz Faiz Al mumtadz yang paling menyebalkan se Antero Al Husna pada masanya.
"Dih gitu aja kaget,....." Jawabnya sok cuek sembari memainkan gawai nya.
"Ih dasar ustadz ngeselin,udah dingin kayak balok,giliran ngajak becanda di waktu gak tepat,...." Gerutuku yang sukses di tertawaan adik kelasku ini
"Ngomong apa kamu nia,..." Tanya ustadz Faiz yang sudah duduk di sofa belakangku.
"Nggak,...." Jawabku cuek sembari menghapus eyeliner dengan micelar water.
"Minimal saya baru pulang itu di tanya,gimana kabarnya ustadz ganteng, gitu kan enak,..." Jawabnya sembari tersenyum
"Dih ganteng juga enggak tadz,...." Jawabku lagi.
"Iya deh Gus Ikrom kan paling ganteng,..." Jawabnya lagi
"Nggak juga,..." Jawabku lagi
"Truss yang paling ganteng siapa Nia,ustadz musa,...." Tanyanya lagi
"Ayah saya,..." Jawabku enteng,yang sukses membuat adik di depanku ini tertawa lagi.
"Kakak sama gus Al udah kayak kucing sama tikus,semoga jodoh ya kak,..." Jawabnya setelah aku memasang beberapa atribut.
Jawabanya membuatku dan ustadz Faiz cengo,karena tidak menyangka saja dia berani dengan seorang Gus ngomong gitu.
Apa mungkin karena kami tadi bercanda jadi dia ikutan.
Ah ya sudahlah pikirku."Hmmm Nia,...." Panggil ustadz Faiz saat aku membereskan peralatan make up ku
"Iya,..." Jawabku sok cuek
"Dih sensi amat buk,..." Jawabnm ustadz Faiz sembari terkekeh pelan
Kemejanya itu lo muaniss banget kayak omongan mantan,eh."Kenapa tadz,..." Jawabku lagi
Dia tersenyum kemudian menjawab
"Kamu tadi di panggil umi,..." Jawabnya lagi"Di mana umi,...." Tanyaku
"Di kamarnya,buruan di panggil mamah mertua kok lama,..." Jawabnya sambil tersenyum lalu pergi.
Jawaban ustadz Faiz mampu membuatku melongo
Jantung,apakah engkau aman di dalam sana,tolong aman ya,...Wah ustadz Faiz ini bikin orang jantungan ya,diam diam sekali ngomong bikin panik wkwkwk.
Eh btw udah follow belum,yang belum follow yuk bantu follow
Ig:tiara_desi477
FB: Tiara Desi r
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadzku cinta pertama ku (Revisi)
VampiroUSTADZ KU CINTA PERTAMAKU Mencintai seseorang dalam diam itu memanglah menyakitkan,namun salah dalam memilih itu lebih menyakitkan,apalagi jika aib masalalu kita di buka,dan di permalukan,aku tau diriku tak pantas untukmu,namun janganlah kau membuka...