pertolongan ustadz Faiz

205 7 3
                                    

Saat dia menoleh.baru saja dia hampir menoleh,kemudian aku malah terbangun,saat terbangun,waktu menunjukkan pukul,04:00 aku pun langsung bangun dan menunaikan ibadah shubuh kali ini,kemudian di lanjutkan murojaah Al Qur'an.

***
Setelah murojaah,aku pun turun,di bawah tampak ada mbak-mbak yang entah namanya siapa,karena mungkin dia pembantu baru,karena waktu sebelum ke ponpes bukan dia yang ada di sini.

Dari dapur,aku kembali ke kamar,dan memutuskan untuk,kembali murojaah,karena empat bulan lagi aku lulus,dan hafalanku masih sepuluh juz,sembari membaca Al Qur'an,entah kenapa,yang ada di bayanganku hanyalah ustadz Faiz,entah ada apa dengannya,aku pun memutuskan menyudahi murojaah kali ini,lalu kembali turun untuk mencari kesibukan lainya.

***
Tak terasa,hari sudah meninggi,bunda memanggilku untuk sarapan.kami sarapan pagi bersama,sangat hangat, sarapan kali ini penuh dengan candaan dari ayah dan bunda,sangat berbeda dengan sebelum aku ke pondok,biasanya jika sarapan,hanya ada bunda dan aku saja,ayah sudah berangkat sejak pukul 06:30,namun ini sudah pukul tujuh,mungkin jika dari dulu ayah dan bunda perhatian tak akan aku nekat bolos.
Dan malah keluyuran.

***
Tak terasa sudah 5 hari aku di rumah, namun istikharah ku belum juga mendapatkan jawaban,masih sama ketika dia akan menoleh,maka aku akan terbangun.

Pagi ini aku ingin makan mie ayam,jadi aku nunggu gerobak mang pardin di dekat pintu pagar,namun karena ada sedikit sampah,aku memutuskan membuangnya di dekat jalan,baru saja aku akan membuang sampah,tiba tiba ada segerombolan anak bermotor,yang dahulunya juga satu geng dengan ku,mereka berhenti di depanku...
Mereka semua adalah orang yang paling aku anggap baik saat itu,padahal mereka adalah yang mengajakku berbuat semena mena,aku berniat masuk, karena tak mau berurusan dengan mereka, namun baru saja akan masuk, Rio memanggil,...

"Heh,..mbak apa Nia ada,....?"tanyanya,sangat tidak sopan pikirku,aku tak langsung menjawab,melainkan masih diam,Rio dengan seorang wanita,yang ku duga pacarnya yang sekarang

"Heh,budek ya,di tanyain bukanya njawab....?"sergah Aira kepadaku,mungkin mereka tak tahu jika ini adalah diriku aku berniat masuk, namun salah satu dari mereka malah mencekal tanganku yang aku tak tahu siapa mungkin mereka adalah orang yang baru masuk ke geng itu. Aku berusaha melepaskannya dan menghindar justru malah orang itu semakin kuat mencekal pergelangan tanganku aku pun semakin kesusahan, namun tak lama kemudian, ada seseorang yang datang lalu menarik kerah baju laki-laki tersebut bisa dibayangkan apa yang terjadi saat itu juga.
pria yang mengenakan baju koko itu menghajar pria yang tadi mencekalku, namun di sini malah terjadi baku hantam antara pria yang baru datang tadi dan orang yang mencekalku tadi, saat kulihat ternyata dia adalah ustad Faiz ustadz Faiz hanya sendirian berbeda dengan geng itu yang beramai ramai, aku berniat membantu ustadz Faiz akhirnya aku lemparkan tong sampah kepada salah satu dari mereka dan mengenai kepalanya, namun yang lain tidak berhasil, malah aku yang kembali dicekal, aku berniat berteriak, namun mulutku sudah dibekap air mataku mengalir menyaksikan ustadz Faiz dikeroyok oleh orang-orang tersebut namun aku juga tak bisa membantu, di saat ustaz Faiz sudah hampir limbung akhirnya satpam datang dan melerai mereka, satpam itu pun mengamankan mereka, terutama Rio sebagai ketua geng, namun ustad Faiz sudah terluka, akhirnya aku pun mengajaknya masuk ke dalam,.....

Ustadzku cinta pertama ku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang