Malam ini aku tidak mengaji seperti biasa,juga tidak hafalan karena kejadian tadi sore.
Aku pun menelpon bunda,karena aku memutuskan untuk pulang ke rumah saja,karena di dalam kondisi seperti ini takan mungkin aku tetap berada di sini.***
Pagi telah menyambut,aku melakukan kegiatan seperti biasanya,namun ada yang berbeda pagi ini, yaitu senyuman guz Ikrom yang pudar.
Entah karena kecewa padaku atau karena di jodohkan,aku juga tak tahu.Hari berjalan layaknya seperti biasa,namun hari ini aku akan di jemput bunda,karena tak akan mungkin untukku di sini,apalagi melihat guz Ikrom bersanding dengan yang lain.
***
Setelah dari sekolah,aku mengemasi semua barang ku,aku memutuskan untuk pindah sekolah,namun rasanya tak mungkin karena kelulusanku hanya tinggal 2 bulan,jadi kemungkinan aku akan menetap di sini selama itu.Aku akan berusaha menabahkan hati demi pendidikan,namun bagaimana respon para santriwati jika mereka tau,? Mungkin mereka akan senang,pikirku
***
Bunda datang,namun aku tak mau di ajak pulang,karena pendidikan ku yang hanya tinggal dua bulan,aku harus tetap bertahan,dan juga demi hafalanku.pikirku
Jika aku keluar dan pindah sekolah,pasti ayah tak akan lagi menggalang kan dana untuk sekolah ini,jadi aku harus tetap bertahan demi sekolah juga diriku sendiri, pikirku.Malam ini aku bermain handphone,karena memang kami sudah di perbolehkan membawa handphone,memang karena kami sudah di katakan senior,karena aku juga termasuk ke dalam tim keamanan,jadi harus tepat waktu.
***
Pagi ini aku beraktivitas seperti biasanya,namun umi masih seakan tak ingin menegurku,aku hanya diam membisu,aku tau aku salah tapi apakah aku harus sehina itu,aku sudah memperbaiki diriku.pikirkuSetelah semalaman aku mengobrol dengan bunda,aku memutuskan untuk tinggal di sini sementara selama satu Minggu,bunda akan mengurus surat kepindahan ku,bagaimanapun caranya dia akan mengurusnya. Itulah ucapan bunda semalam.
Pagi ini aku juga masih seperti biasanya,namun memang tak ada respons dari keluarga ndalem,hanya ada beberapa saja,ketika aku bertanya mereka menjawab,ya begitulah kiranya.
***
Siang ini aku duduk di taman belakang,aku melihat beberapa mobil masuk ke ndalem,kemudian keluarlah beberapa orang laki laki yang lebih mirip kyai.
Apakah mereka adalah rombongan Ning,yang di katakan oleh bunyai.
Tak lama kemudian,aku di panggil oleh seorang abdi ndalem,yang menyuruhku untuk ke ndalem,aku pun mengikutinya.Sesampainya di ndalem,aku melihat ada dua orang pria,dan tiga orang wanita di antaranya ada seorang perempuan dengan hijab panjang dan juga cadar,yang sama denganku.
"Assalamualaikum,...." Sapaku
"Wa Alaikum salam,...."jawab mereka kompak,aku hanya mengangguk,lalu kembali meluruskan jalan,karena mbak ini bilang aku di suruh bantuin masak di ndalem.
Sekilas ku lihat wanita itu juga menatapku,tatapan yang menyiratkan suatu perang dingin,entahlah apakah dia membenciku ....?***
Hampir setengah jam,kami semua di dapur berkutat dengan beberapa peralatan.
Setelah semua selesai,kami menghidangkan nya di ruang tamu,lalu kembali lagi ke dapur."Hmmm mbak itu tadi siapa nes,.....?" Tanyaku
"OOO dia Ning famira,dari Ponorogo mbak,dia salah satu anak dari temanya umi mbak,...." Jawabnya
"Oooo jadi itu yang namanya famira,....?" Tanyaku lagi
"Iya mbak,dia dahulunya santri di sini, seangkatan sama guz Ikrom,tapi sekarang dia lanjut di Kairo mbak,tapi udah lulus bareng guz Ikrom,...." Jawabnya
Deg,......
Jadi umi dan famira...
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadzku cinta pertama ku (Revisi)
VampireUSTADZ KU CINTA PERTAMAKU Mencintai seseorang dalam diam itu memanglah menyakitkan,namun salah dalam memilih itu lebih menyakitkan,apalagi jika aib masalalu kita di buka,dan di permalukan,aku tau diriku tak pantas untukmu,namun janganlah kau membuka...