8. Potter

3.1K 373 59
                                    

Pagi tiba, jadwal kelas Charlotte pagi ini adalah kelas transfigurasi, kelas Dumbledore. Bibir ranum gadis itu membentuk senyuman tipis kala mengingat siapa yang akan mengajar. Lagipula di masanya, Charlotte tak pernah melihat Dumbledore mengajar, maka kali ini ia akan bersungguh-sungguh mengikuti kelas Dumbledore. Tapi, senyuman Charlotte tak berlangsung lama ketika ia melihat Travis kembali membawa secarik perkamen dan menjelaskan bahwa adanya beberapa perubahan dalam kelas transfigurasi.

Kelas transfigurasi pagi ini akan dihadiri oleh seluruh murid asrama tahun keenam, yang artinya Charlotte akan melihat dan bertemu dengan Riddle. Charlotte bisa membayangkan bagaimana ketidaknyamanan kelas transfigurasi nanti. Ada dirinya, Dumbledore dan Riddle dalam satu ruangan yang sama.

Hebat!

Betapa ramainya!

Charlotte tak lupa bagaimana bersikerasnya Riddle saat mengorek informasi mengenai Dumbledore. Dan mungkin... Riddle akan memperhatikan apa yang akan ia lakukan seharian ini, termasuk gerak-gerik Dumbledore.

Di sisi lain, Charlotte merasakan betapa malasnya Sendy saat ini. Baik ia maupun Travis berasumsi bahwa sikap malas Sendy berkaitan dengan Lestrange. Kabar itu tampaknya belum surut, karena Lestrange adalah nama keluarga yang sangat terpandang, dan Sendy terlihat tertekan dengan tatapan orang-orang. Terlebih beberapa murid telah melabeli Sendy sebagai tunangan Lestrange.

"Kalian siap?" Tanya Travis yang memecah keheningan. Baik Charlotte maupun Sendy yang telah siap dengan jubah seragamnya menggeleng. "Ini hanya sementara, sebaiknya kita bergegas jika tak mau berebut kursi," kata Travis. "aku yakin kau tak ingin duduk dengan murid-murid Slytherin, kan?" Ucapnya pada Sendy.

Pernyataan Travis tampaknya mempengaruhi kedua gadis itu dan dengan helaan napas, Sendy maupun Charlotte bangkit dari kursi berlengan dan beranjak menuju kelas transfigurasi.

Saat memasuki ruang kelas transfigurasi, ruangan itu telah ramai. Beberapa gadis mulai saling berebut untuk duduk di bangku yang paling dekat dengan milik Riddle, sementara murid-murid yang lain memilih mencari tempat yang nyaman. Sendy terlebih dahulu menarik jubah Travis membuat laki-laki itu terseret.

Charlotte melihat Sendy menarik jubah lengan Travis untuk duduk dibangku tepi jendela. Sepertinya gadis itu terburu-buru memilih siapa yang duduk dengan siapa dan di bangku mana, karena ia tahu bahwa Lestrange tengah duduk sendirian sebelum Malfoy pindah ke sebelah temannya.

Charlotte menghela napas dan maklum, dan sekarang ia mengalihkan pandangannya untuk mencari bangku yang tepat. Ada satu bangku kosong tepat di sebelah murid laki-laki berjubah merah, Charlotte memberanikan dirinya untuk melangkah mendekat.

"Hai, apakah bangku ini kosong?" Tanya Charlotte pada pemuda bersurai coklat, agak berantakan.

Laki-laki itu menoleh, sedikit memberinya pandangan terkejut sebelum tersenyum dan mengangguk. "Ya, bangku ini kosong."

Charlotte mengulas senyum tipisnya sebelum duduk di sebelah pemuda itu. Rasanya canggung muncul, tak ada percakapan karena mereka tak saling mengenal, tapi Charlotte melihat laki-laki itu segera mengambil buku transfigurasi tingkat lanjut dari dalam tasnya.

"Kalau boleh tahu, siapa namamu?" Tanya Charlotte pelan.

Laki-laki itu tampaknya tersentak, tak mengira ada seorang gadis yang mengajaknya berkenalan, karena memang di era empat puluhan laki-laki diharuskan memulai perkenalan terlebih dahulu. Rasanya kurang ajar jika laki-laki itu mengabaikan pertanyaan Charlotte, maka ia tersenyum membalas ucapan gadis yang dikenalnya sebagai kerabat Dumbledore.

"Aku Fleamont Potter,"

Rasanya seperti menelan gumpalan kasar, Charlotte tak mengira ia akan bertemu kerabat Harry. Oh, apakah Fleamont Potter adalah kakek Harry?

Obsession ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang