19. Potter vs Riddle

3.1K 358 140
                                    

Hai, hai... aku kembali lagi 💃 jangan lupa vote dan komen, biar aku rajin update. Buat yang tanya kapan Hiraeth update, sabar ya... Nunggu Obsession kelar dulu.

Song in this part : Mother mother - Hayloft I

Soundtrack untuk part ini emang cocok banget buat Potter vs Riddle 🤧

***

Tatapan Potter melebar saat mendapati Riddle tengah menyeringai ke arahnya. Pemuda itu sengaja... Dari awal Riddle sudah mengetahui keberadaannya. Riddle sengaja membiarkannya menyaksikan apa yang laki-laki itu lakukan bersama Charlotte. Riddle ingin menunjukkan bahwa ialah pemilik Charlotte.

Begitu pelukan mereka terlepas, Riddle kembali menatap wajah Charlotte. Ia tersenyum dan meminta gadisnya untuk segera masuk.

Charlotte yang sama sekali tak curiga mengangguk patuh dan melambaikan tangannya ke arah Riddle sebelum menjawab teka-teki yang diberikan oleh pintu asrama Ravenclaw. Sandi untuk masuk ke asrama Ravenclaw adalah menjawab teka-teki yang diberikan.

Setelah memastikan Charlotte benar-benar masuk ke dalam, seringaian Riddle kembali terbit, ia melihat Potter melangkah ke arahnya.

Tatapan Potter menjadi tajam dan menyala, wajah laki-laki itu memerah menahan emosi. "Kau sengaja!" Tuduhnya. "Kau sengaja melakukannya saat tahu aku berada di balik dinding koridor!"

Riddle berpura-pura tak mengerti, murid emas Slytherin itu memiringkan kepalanya. "Aku tak mengerti apa yang kau maksud, Potter. Tapi, kau harus tahu satu hal. Kau sudah membuat kesalahan yang akan merugikan banyak orang,"

Genggaman tangan Potter pada tongkat sihirnya mengerat. "Apa maksudmu?"

Riddle menunduk melihat bagaimana eratnya tongkat yang Potter pegang, ia merasa geli dan berada di atas angin di saat yang bersamaan. Matanya kembali menatap Potter, memberi tatapan mengejek. "Kau melanggar aturan jam malam,"

Potter tak peduli dengan aturan jam malam walau ia bukan prefek yang bertugas saat itu, yang ia pedulikan mengapa Riddle sengaja mencium Charlotte di depannya. "Peduli apa kau tentang aturan jam malam?! Kau juga melakukan hal yang sama, kau melanggar aturan yang dibuat,"

"Sayang sekali, Potter, tuduhan yang kau layangkan bisa-bisa membuat poin asramamu berkurang," kata Riddle santai, ia hendak berbalik namun langkahnya terhenti. "Oh, benar, ada yang harus kukatakan padamu. Jangan pernah dekati kekasihku, lagi," ancaman itu terdengar begitu serius, karena Riddle tak lagi menyembunyikan topengnya. "berhenti mendekatinya, jika tidak--"

Potter tersenyum menantang, sebelum ia menyela. "Jika tidak? Apa yang akan kau lakukan bila aku tak ingin berhenti mendekatinya? Kau tahu... Charlotte terlalu baik untukmu, gadis itu terlalu bersih untuk seseorang sepertimu, Riddle,"

Rahang Riddle mengetat, sihirnya mulai bergejolak penuh amarah dan Potter tak peduli akan hal itu. "Kau memilih lawan yang salah, Potter."

Hanya kalimat itu yang bisa Riddle katakan, laki-laki itu tak bisa mengutuk Potter walau sebenarnya ia ingin melakukannya, beberapa lukisan bisa saja melaporkan tindakannya kepada kepala sekolah. Riddle tak akan peduli jika lukisan menyebarkan gosip mengenai dirinya yang telah mencium Charlotte, tapi jika gosip yang beredar adalah gosip yang mengatakan Riddle mengutuk siswa lain, maka ia bisa kehilangan kesempatan menjadi ketua murid.

Riddle tak ingin kehilangan kesempatan untuk melebarkan sayapnya karena ia butuh lebih banyak pengikut.

***

Hubungan Riddle dan Charlotte kembali membaik, para gadis yang semula berharap buruk pada hubungan mereka harus menelan kekecewaan. Hubungan Riddle dan Charlotte semakin manis. Ia awalnya sempat khawatir ketika Riddle sudah tak lagi marah atau memberi larangan khusus agar tak lagi dekat-dekat dengan Fleamont. Namun, sikap Fleamont mulai berubah. Pemuda itu memang sedikit menjaga jarak dengannya, tapi di saat Riddle tak ada, Fleamont akan bersikap sebaliknya.

Obsession ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang