23. The Time Turner

2.4K 344 118
                                    

Siapa yang penasaran? Angkat tangannya!

Song in this part : About you - 1975

***

Kembalinya Dumbledore ke Hogwarts tentu menjadi pertimbangan, ada yang senang, ada pula yang heran. Selama ini para murid mengira Dumbledore berperan besar dalam penangkapan Grindelwald, namun ketika Dumbledore kembali belum tersiar kabar bila Grindelwald berhasil ditangkap. Murid-murid Gryffindor sangat mengagumi kepala asrama mereka, seluruh Gryffindor menganggap apa yang Dumbledore lakukan sudah lebih dari cukup, tapi tidak dengan murid Slytherin yang sebagian besar mencibir guru transfigurasi tersebut. Mereka beranggapan Dumbledore terlalu membual dan tidak membawa hasil apapun.

Di sisi lain, Charlotte merasa senang dan sedih ketika melihat walinya telah kembali ke Hogwarts. Bukan tanpa alasan gadis itu merasa demikian, kala itu Dumbledore telah berjanji padanya akan kembali setelah time turnernya selesai diperbaiki dan ia harus kembali ke masa depan, tapi sekarang... Charlotte tiba-tiba tak ingin kembali. Ada sesuatu yang menahannya, perasaannya.

Gadis itu memandang Dumbledore sekilas sebelum memandang kekasihnya yang kini tersenyum tipis ke arahnya. Melihat Tom, hati Charlotte semakin bimbang. Haruskah ia kembali?

Charlotte kemudian merotasikan netranya ke cincin pemberian Tom tersemat. Cincin itu adalah bukti bahwa Tom telah berubah dan memiliki perasaan padanya.

Charlotte tersentak ketika ia mengangkat wajahnya dari tangannya. Dumbledore sudah berdiri di depan meja Ravenclaw dan tersenyum padanya. "Pagi yang cerah, Miss Weston," sapa Dumbledore. "Aku harap kau memiliki waktu luang hari ini,"

"Tentu, sir," jawab Charlotte cepat. "Saya akan menemui Anda."

Dumbledore mengangguk setuju. "Nanti setelah semua mata sihirmu selesai, datang ke ruanganku."

Setelah mengatakan hal tersebut, Dumbledore melangkah pergi. Pria tua itu bahkan tak menghabiskan semua makanannya dan menyentuhnya setengah.

"Lottie," panggil Travis.

"Ya?"

"Profesor Dumbledore terlihat tak senang hari ini," bisiknya sepelan mungkin, Travis tahu seluruh penghuni aula sedang memasang telinga mereka lebar-lebar. Seluruh murid begitu penasaran apa yang sudah dialami oleh Dumbledore di luar sana saat melawan Grindelwald.

Charlotte menggeleng pelan, tepatnya menggeleng tak mengerti mengapa Dumbledore yang biasanya menunjukkan wajah yang menyenangkan kini terlihat agak murung. "Aku juga tak tahu."

***

Bohong jika Charlotte dapat berkonsentrasi, sepanjang hari ini ia tak bisa fokus dan Travis harus menyenggol lengan Charlotte terlebih dahulu agar gadis itu sadar dari lamunannya.

Charlotte tersentak, dia melihat Travis mengerutkan alis dan memandangnya bingung. Jelas, baik Travis maupun Sendy memergokinya tak bisa bekerja dengan benar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Obsession ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang