Song in this part : Mother mother - Hayloft I
Jangan lupa vote dan komen, happy reading everyone ❤️
***
Jantung Charlotte berdegup kencang ketika Riddle berusaha mengorek informasi darinya. Ya, ia tahu bahwa Riddle berusaha mencari informasi darinya. Sayangnya Charlotte tak tahu informasi apa yang Riddle inginkan. Untuk sesaat Charlotte merasa takut bahwa bisa saja Riddle mengetahui jati dirinya. Kepanikannya saat melangkah membuatnya tanpa sengaja menabrak tubuh seseorang.
Tubuhnya limbung dan Charlotte akan pasrah bila ia jatuh ke lantai, tapi hal itu tak terjadi ketika seseorang yang ia tabrak reflek menarik tubuhnya, mendekapnya, membuat Charlotte menubruk dada bidang sosok tersebut.
"Kau baik-baik saja?"
Charlotte mendongak, matanya membulat. Gadis itu buru-buru memundurkan langkahnya dengan wajah memerah, memalukan, batinnya.
Ia baru saja menabrak Malfoy. Abraxas Malfoy.
"Ma-maaf," kata Charlotte terbata. "dan terima kasih."
Baik Charlotte maupun Abraxas hanya saling menatap selama beberapa detik sebelum Abraxas berdeham untuk mengurangi rasa canggung. Ada sesuatu yang membuat laki-laki itu tak berkedip.
Charlotte hanya mengatakan maaf dan terima kasih sebelum pergi meninggalkannya dengan gurat kebingungan.
Abraxas menatap sosok Charlotte yang mulai menjauh, dan sepeninggal Charlotte, Abraxas melirik kedua telapak tangannya yang baru menyentuh punggung gadis itu, ia tersenyum tanpa sadar. "Aroma ceri." Bisiknya.
***
Riddle kembali ke asramanya dengan amarah yang bergejolak, tak pernah terjadi dalam hidupnya seseorang menolaknya secara kasar dan bertindak tak sopan seperti yang Weston lakukan padanya. Ia marah. Gadis itu terlalu berani padanya. Ia tak seharusnya melunak mengingat siapa kerabat gadis itu. Lagipula, apa yang disembunyikan gadis itu darinya?
Riddle tak bisa untuk tak bersikap waspada. Dumbledore selalu mencurigainya, dan kali ini, ia yakin kehadiran Weston di Hogwarts adalah penghambat untuknya.
Di saat ia melewati pintu asrama, Riddle melihat Walburga yang tengah panik karena surai hitamnya menyerupai semak liar. Sepupu Cygnus dikelilingi oleh teman-temannya yang berusaha menenangkan gadis itu. Sementara para pengikutnya hanya mengangguk tipis, menunjukkan kesopanan padanya sebelum melanjutkan kegiatan mereka.
Lengkingan Walburga membuat suasana hati Riddle semakin memburuk, melihat kepanikan gadis itu membuat sudut bibirnya berkedut. Diam-diam Riddle tersenyum, memuji tindakan Weston pada Walburga. Selama ini Riddle muak akan tingkah Walburga, gadis itu selalu menempeli bak lintah.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun pada mereka, Riddle segera pergi menuju kamarnya. Ia harus mencari cara yang lain.
***
Charlotte berpisah dengan kedua temannya ketika mereka telah menyelesaikan serangkaian kelas hari itu. Ia memilih menghabiskan sisa harinya di perpustakaan dan menunggu waktu yang tepat untuk memasuki perpustakaan bagian terlarang. Sebagai murid baru, Charlotte cukup dikenal oleh penjaga perpustakaan. Wanita itu sering melihat kehadiran Charlotte di sana.
"Terlalu banyak menghabiskan waktu bersama buku tidak terlalu baik," Madam Algin tersenyum ramah saat melintasi bangku-bangku.
"Mengusir rasa bosan, Madam Algin." Balas Charlotte sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession ✓
FanfictionFANFICTION Dikirim ke masa lalu untuk menemui Dumbledore, Charlotte bertekad mengubah masa depan. Demi masa depan dunia sihir, demi masa depan dirinya sekaligus teman-temannya. Charlotte terpaksa bertemu dengan Voldemort muda, ia tanpa sengaja terje...