Song in this part : atenttion by new jeans 🎼
***
Rasanya begitu mudah mendapatkan banyak informasi dari Travis dibandingkan Sendy. Jika gadis Kim itu hanya menjelaskan inti permasalahan, maka Travis akan memberikan seluruh detail informasi hingga teori konspirasi aneh mengenai kematian Myrtle. Bukannya ia tak tahu, jelas Charlotte tahu siapa dalang dibalik kematian gadis Ravenclaw itu. Riddle. Riddle membunuh Myrtle untuk Horcrux keduanya. Sebuah buku diary berwarna hitam yang pernah dihancurkan Harry di masanya. Dan sekarang ia mendengar kabar terbaru dari Travis bila makhluk yang membunuh Myrtle masih berkeliaran di Hutan.
Charlotte cukup mengagumi betapa lihainya Riddle membuat alibi. Penjelasan Travis masih tersimpan dalam otak cantiknya bahwa Riddle mendapatkan penghargaan dari Dippet atas partisipasinya menangkap makhluk yang dianggap sebagai tersangka hilangnya nyawa Myrtle.
Jelas Aragog bukan pelakunya, dan Hagrid tak mungkin melakukannya.
Basilisk.
Sialan. Ia lupa jika Basilisk masih hidup dan masih tinggal di bawah toilet perempuan.
Charlotte memeluk kedua lengannya selama perjalanan menuju aula. Setelah mencapai aula, mata Charlotte tertuju pada meja Slytherin. Riddle duduk di kursinya dengan memegang secangkir kopi. Laki-laki itu berhenti menyesap kopinya kala merasakan tatapan yang mengarah padanya. Charlotte tersentak pelan, ia merasa ngeri ketika Riddle memberinya tatapan lembut.
Eh?!
Apakah ia salah lihat? Atau mungkin Riddle salah makan?
Charlotte sekali lagi menoleh pada Riddle dan kali ini Riddle tersenyum. Demi celana dalam Merlin. Apa Riddle kerasukan sesuatu?
Beberapa hari yang lalu ia masih bisa merasakan tatapan menusuk Riddle padanya, dan sekarang...
Ugh, ia tak mau membahasnya.
Charlotte tak mau berlama-lama, ia segera mengambil tempat di antara Sendy dan Travis. "Morning, guys." Sapanya sembari menarik teko teh dan menuangnya.
"Morning." Sapa keduanya serentak.
"Apa rencana kalian pagi ini?"
Travis menggeleng pelan. "Tak ada kelas, mungkin pergi ke Hogsmeade bersama anak-anak lain,"
Charlotte mengangguk. "Sama, aku juga tak memiliki rencana, mungkin aku akan bergabung bersamamu."
Travis tersenyum lebar. "Bagus, dan kau?" Tanya Travis tak yakin kala menatap wajah Sendy.
Ekspresi gadis itu sungguh tak menyenangkan. "Aku harus bertemu dengan Reinhard,"
Oh, pantas saja.
"Dan kedua orang tua kami akan tiba di Hogsmeade, dua jam dari sekarang," tambahan informasi itu menutup semua pertanyaan yang ada di kepala mereka, yang artinya Sendy terpaksa.
Charlotte tak lagi membuka mulutnya karena ia lebih memilih menyesap teh dan menarik roti bakar yang tersaji di atas meja. Gadis itu menikmati makan paginya dengan lahap sama halnya Sendy dan Travis, mereka menikmati sarapan dan membicarakan rencana disisa hari itu. Begitu ketiganya beranjak dari meja Ravenclaw, Riddle menyunggingkan senyumannya, pemuda emas Slytherin itu ikut bangkit dari bangkunya.
"Miss Weston?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession ✓
FanfictionFANFICTION Dikirim ke masa lalu untuk menemui Dumbledore, Charlotte bertekad mengubah masa depan. Demi masa depan dunia sihir, demi masa depan dirinya sekaligus teman-temannya. Charlotte terpaksa bertemu dengan Voldemort muda, ia tanpa sengaja terje...