Hai semuanya... Selamat akhir tahun 2022, semoga part ini dapat menemani kalian dan sampai bertemu di tahun 2023.
Jangan lupa vote dan komen.Song in this part : You right - Doja Cat ft The Weeknd
***
"Tak akan ada satupun orang yang tahu apa yang akan kita lakukan nantinya."
Riddle berbisik, iris kelamnya memperhatikan dengan jelas bagaimana eskpresi Charlotte. Netra gadis itu bergerak cepat dan Riddle yakin bila Charlotte sedang menerka-nerka apa yang ia lakukan pada gadis itu.
Semakin lama, jarak di antaranya terkikis. Riddle mengelus pelan rahang Charlotte, menghantarkan sensasi aneh pada tubuh sang gadis. Jantungnya berdegup kencang dan darahnya berdesir. Riddle menunduk membuat jarak wajah mereka kian dekat.
Entah apa yang Charlotte pikirkan, gadis itu buru-buru menutup matanya.
Satu detik.
Dua detik.
Lima detik.
Sepuluh detik.
Tak ada yang terjadi kecuali ia bisa merasakan hembusan napas yang menerpa wajahnya.
Dengan ragu Charlotte membuka matanya, ia mendapati tatapan jenaka Riddle. Pemuda tampan itu menahan tawanya dengan bahu bergetar. "Kau menutup matamu, apa yang kau pikirkan, hmm?"
Bibir Charlotte terkatup rapat, memalingkan wajahnya, malu.
Senyuman Riddle berubah menjadi seringaian, ia menyentuh sisi wajah Charlotte agar gadis itu kembali menatapnya. "Apa kau sebegitu inginnya untuk kucium?"
Wajah Charlotte bersemu merah bak kepiting rebus, dalam hati ia sudah menyumpah serapah Riddle. Perasaan malu bercampur dengan kekesalan. Gadis itu ingin beranjak tapi Riddle masih menahannya.
"Tak perlu buru-buru. Urusan kita belum selesai," ucapnya sembari tersenyum. "Kau tak perlu menutup matamu, aku tidak akan menciummu karena aku tak suka mencium lawanku dalam keadaan mata tertutup."
Riddle melihat raut penuh kelegaan Charlotte. Melihat ekspresi lega yang Charlotte perlihatkan, terbesit perasaan tak rela. Tanpa aba-aba tangan Riddle mengusap paha Charlotte membuat gadis itu tersentak.
"Tom, apa yang kau lakukan?" Bisik Charlotte, mulai panik.
Riddle hanya tersenyum sebelum berhasil menempelkan bibirnya di ceruk leher Charlotte.
"T-Tom," kedua tangan Charlotte berusaha untuk mendorong Riddle.
Sayangnya tubuh Riddle tak bergerak sedikit pun seolah ia mencoba mendorong besi bermuatan puluhan kilo.
Sentuhan-sentuhan Riddle membuat tubuhnya meremang. Mulut Riddle yang semula bergerak liar di ceruk lehernya kini berpindah naik secara perlahan ke daun telinganya, memberi kecupan-kecupan kecil sebelum mengigitnya.
Charlotte merintih pelan, mengucapkan nama Riddle. Mendengar rintihan Charlotte, bibir Riddle bergerak cepat menyapu bibir sang gadis. Riddle mulai mengulum bibir Charlotte.
Charlotte terkejut, ia berusaha menolak ciuman Riddle, namun Riddle terus menerus menciumnya sampai gadis itu kewalahan dan membiarkan Riddle bergerak sesukanya. Puas dengan apa yang dilakukannya, Riddle berhenti. Ia menarik wajahnya untuk melihat bagaimana berantakannya Charlotte saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession ✓
FanfictionFANFICTION Dikirim ke masa lalu untuk menemui Dumbledore, Charlotte bertekad mengubah masa depan. Demi masa depan dunia sihir, demi masa depan dirinya sekaligus teman-temannya. Charlotte terpaksa bertemu dengan Voldemort muda, ia tanpa sengaja terje...