Vote telah mencapai target, jadi langsung cus publish... Happy reading everyone. Jangan lupa vote dan komen. Semangat guys, sisa dua chapter lagi, tamat ❤️
Song in this part : I'm yours - Isabel Larosa
Chapter selanjutnya akan dipublish ketika vote mencapai 135
***
Tiba di hari Charlotte akan melahirkan, semuanya tanpa kecuali sedang menunggu dengan cemas di salah satu sudut ruangan. Baik Harry, Ron, Hermione dan Ginny turut menunggu bersama kedua orang tua Charlotte di ruang tunggu.
"Rasanya begitu menegangkan!" Ron berseru setelah mondar-mandir dihadapan kekasihnya, ia tak bisa tenang.
Hermione cemberut melihat tingkah Ron yang berlebihan, tapi gadis itu juga merasakan hal yang sama. Dia tentu penasaran bagaimana rupa anak Charlotte, terlebih setelah mereka semua tahu siapa ayah dari bayi itu. Voldemort atau yang sekarang selalu dipanggil dengan Mr. Riddle. Sayangnya tak ada satupun dari mereka yang tahu di mana keberadaan Tuan Riddle saat ini. Orang tua Harry pun tak bisa mendapatkan informasi selain Riddle yang dikenal sebagai penyihir kaya dan memiliki kemampuan hebat.
Informasi Riddle begitu minim, walau begitu Riddle cukup terkenal karena mampu mendirikan sebuah sekolah khusus di mana ia mengajarkan sihir hitam demi kebaikan, begitu kontras dengan tujuan Dumbledore yang tak menyetujui adanya sihir hitam. Namun, pria itu tak melarangnya begitu pula kementrian sihir. Dumbledore sendiri tahu perubahan yang terjadi pada mantan muridnya begitu pesat, sampai-sampai ia tak percaya bahwa Tom adalah Tom yang sama.
"Mione, apakah... apakah nanti kau akan seperti Charlotte ketika kita sudah menikah nanti?" Tiba-tiba rasa khawatir menyergap perasaan Ron, ia merasa takut saat mendengar Charlotte menjerit kesakitan di dalam sana. "Merlin, sebaiknya kita tidak perlu punya anak saja!"
Mendengar hal itu membuat kepala Hermione berdenyut, reflek ia memukul kepala Ron. "Diamlah, Ron! Itu adalah hal yang umum untuk wanita melahirkan."
Ketegangan berangsur menghilang setelah tangisan bayi terdengar, semuanya tersenyum bahkan Ginny yang gugup terus meremas lengan kekasihnya, Harry, kini mulai mengendurkan remasannya.
Seorang dokter keluar ditemani bayi kecil cantik yang berada dalam balutan kain hangat. "Bayinya dan ibunya sehat, selamat Tuan Weston!" Ucap sang dokter. "Anda memiliki cucu yang cantik!"
Itu bukanlah pujian belaka, nyatanya bayi yang Charlotte lahirkan sungguh cantik. Bulu matanya lentik, bibirnya mungil, hidungnya mancung simetris, manik matanya berwarna hitam kelam dan surai tipisnya yang hitam terlihat gemerlap ketika terkena sorot cahaya lampu. Kedua orang tua Charlotte tak menaruh curiga apapun walau tahu bayi kecil itu tak mirip dengan putrinya. Semuanya sepakat mengubur pikiran masing-masing bahwa sang bayi jelas menirukan gen dari sang ayah.
Setelah dokter menyerahkan sang bayi kepada ayah Charlotte. Mereka masuk menemui Charlotte yang baru saja berjuang. "Kau berhasil!" Ucap Ginny bangga. "Kau menjadi seorang ibu."
Charlotte tersenyum tipis, peluh masih membasahi dirinya.
"Apa kau ingin melihatnya?" Tawar sang ayah.
Charlotte mengangguk dan membuat tuan Weston meletakkan sang bayi di sebelah kiri ibunya. Bayi cantik itu sudah dibalut selimut hangat dan tak lagi menangis.
"Apa kau sudah menyiapkan nama?" Hermione bertanya sembari memperhatikan putri kecil Charlotte.
Wanita itu mengangguk, perasaan hangat tiba-tiba menjalar di hatinya. "Ya, aku sudah menentukan nama yang tepat untuknya."
![](https://img.wattpad.com/cover/320208745-288-k297625.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession ✓
FanfictionFANFICTION Dikirim ke masa lalu untuk menemui Dumbledore, Charlotte bertekad mengubah masa depan. Demi masa depan dunia sihir, demi masa depan dirinya sekaligus teman-temannya. Charlotte terpaksa bertemu dengan Voldemort muda, ia tanpa sengaja terje...