2. Riddle

3.7K 409 71
                                    

Yuju aka Charlotte sudah siap back to Hogwarts nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuju aka Charlotte sudah siap back to Hogwarts nih... Kalian kapan?

Jangan lupa vote dan komen, guys. Ayo ramaikan, biar aku makin semangat ngetik sama updatenya 🤭

***

Charlotte tak mengerti mengapa laki-laki itu terus menatapnya, pada akhirnya Charlotte memilih abai dan mendengus. Gadis itu memilih memperhatikan Travis dan Sendy yang sibuk memperdebatkan tugas herbologi mereka. Charlotte merasa apa yang mereka bahas adalah mata sihir yang pernah ia kerjakan. Jadi, ia tak begitu kesulitan mengikuti pembicaraan Travis dan Sendy.

"Aku harus memeriksa tumbuhan Dittany milikku," keluh Sendy. "apa kau sudah membuat laporan mengenai ditanny milikmu?"

Travis menggeleng. "Tentu saja belum, aku akan merangkap perkembangan mereka mulai besok."

Charlotte tersenyum ketika memeriksa jadwal tahun keenamnya di era ini. Ia bersyukur bahwa ia telah melewatkan semuanya. Lagipula Charlotte tak masalah jika harus mengulang mata sihir yang pernah ia pelajari kecuali tahun ketujuhnya. Charlotte tak pernah benar-benar menginjak tahun ketujuhnya, karena mereka harus bertempur melawan Voldemort.

Di sepanjang waktu selama berada di dalam aula, ada beberapa murid yang penasaran kepada Charlotte. Mereka bertanya seperti, apakah ia penyihir kelahiran darah murni atau kelahiran baru, apakah ia benar-benar kerabat jauh Dumbledore hingga menanyakan alasan mengapa ia pindah ke Hogwarts. Charlotte mengarang semuanya, seolah apa yang ia ceritakan adalah hal yang nyata seperti kematian kedua orang tuanya yang membuat Dumbledore memintanya pindah ke Scotlandia. Pada bagian status darahnya, Charlotte tak berbohong, ia adalah seorang darah murni.

Di saat memberikan informasi mengenai dirinya, lagi-lagi ia merasakan tatapan yang tertuju padanya. Charlotte menoleh dan mendapati manik kelam milik laki-laki bersurai ikal tersebut. Dahi Charlotte berkerut heran, apa yang laki-laki itu lihat darinya?

Di tengah kebingungannya, Charlotte mencondongkan tubuhnya ke arah meja, meminta Sendy maupun Travis mendekat. Gadis itu berbisik pelan sehingga Travis membuat raut terkejut. Travis cukup terkejut, ia mengira anak baru seperti Charlotte menaruh perhatian pada si laki-laki emas Slytherin. Travis maupun Sendy menoleh diam-diam, dan kini mereka mengerti mengapa Charlotte menanyakannya.

Tom Riddle menatap lurus ke arah Charlotte, seolah menelitinya.

Sendy berdeham canggung, berbisik. "Dia adalah Tom Riddle."

Napas Charlotte tercekat, bukan tanpa alasan ekspresinya mendadak kaku. "Si-siapa?"

Sendy mengangguk lagi. "Dia Tom Riddle, murid berprestasi di sini."

Travis tampaknya tak senang dengan pujian Sendy. "Itu karena dia sok pintar." Dengusnya.

Sahutan Travis justru membuat Charlotte mengulum senyum, menahan tawa. Bukan bermaksud menyinggung Travis, hanya saja Voldemort muda tak begitu ditakuti atau mungkin... belum ditakuti. Tapi jika mengingat kematian Myrtle, maka artinya Tom Riddle telah berhasil membuat horcrux keduanya.

Obsession ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang