21. Solve the Problem

2.5K 328 146
                                    

Hai, aku kembali setelah rentetan kegiatanku kelar. Anyway, kalian kepo gak sama akhir cerita dari Obsession? Jadi, jangan lupa vote dan komen. Biar aku semangat ngetiknya.

Song in this part : Serial Killer - Lana Del Rey

***

Setelah masa detensi berakhir, murid-murid berhenti membahas peristiwa yang terjadi di pesta Slughorn. Rumor itu berjalan singkat, namun tidak dengan Fleamont yang masih berusaha untuk berbicara dengan Charlotte. Selama beberapa hari Charlotte berhasil menghindar, gadis itu tak bisa lagi mencari alasan dan memutuskan untuk berbicara dengan Fleamont. Charlotte berniat meluruskan sesuatu yang salah. Ia tak ingin Fleamont terus menaruh perasaan terhadapnya.

Sebelum bertemu dengan Fleamont, Charlotte menikmati kesendiriannya di belakang kastil memandang tenangnya permukaan danau hitam. Charlotte suka menghilang untuk sekedar menenangkan pikirannya. Gadis itu berusaha mencari jalan keluar dan menentukan langkah yang ia ambil. Menjalin hubungan dengan Tom sempat membuatnya terlena, ia lupa dengan tujuannya dan masalah yang timbul saat pesta Slughorn menyadarkan tujuannya.

Tom bersikeras membujuknya untuk tinggal dan Charlotte ragu untuk mengiyakan keinginan Tom, walaupun perasaannya pada Tom sebesar tekadnya, Charlotte masih mengingat masa depan di mana ia seharusnya berada.

"Hello, sweetheart!" Tom menyapa. Dia duduk di samping Charlotte di sebuah bangku kayu panjang yang tersedia di sana. Tom merilekskan diri dengan nyaman sebelum menoleh ke arah kekasihnya. "Jujur saja... Aku rindu memanggilmu begitu." Ia bergumam, sudut bibirnya naik.

Charlotte tersenyum tipis, ia merasakan sebuah lengan hangat memeluk pinggangnya sebelum menyandarkan kepalanya di bahu Tom. "Bagaimana bisa kau tahu aku di sini?"

"Cukup mudah, tinggal bertanya pada teman-temanmu dan mereka mengatakan kau pergi keluar," balas Tom. "Tentunya kau sedang tidak berada di ruang kebutuhan karena aku baru keluar dari ruangan itu."

Charlotte mendongak, memandang kekasihnya dengan sorot geli. "Kupikir kau menguntitku,"

"Apa kau mengijinkan?"

Mulut Charlotte terbuka lebar, ia terlampau terkejut dengan pertanyaan spontan kekasihnya sebelum menghadiahi Tom cubitan-cubitan kecil.

"Aww... ouch..." Tom mengaduh dan mengusap perutnya pelan. "Aku bercanda. Aku terlalu sibuk untuk menguntitmu."

Gadis itu bergumam tak percaya, ia mengingat bahwa pertemuan awal mereka, Tom berada di mana-mana. "Jawaban yang licin." Komentarnya.

"Sweetheart... You're the cat and I am the snake. Tak ada ular yang tidak licin." Ucapnya seraya mengikis jarak. "I am the predator and you're my prey."

Dengan itu Tom menyatukan bibir mereka untuk berbagi rasa rindu. Puas merasakan bibir kekasihnya, ia menarik diri dan tersenyum. "Apa yang kau lakukan setelah ini?"

"Bertemu dengan Fleamont."

Ekspresi ramah Tom menghilang. "Untuk apa?"

"Meluruskan sesuatu," balas Charlotte. "Aku akan menegaskan sesuatu. Akhir-akhir ini ia selalu berusaha menemuiku,"

Seringai Tom terbit, puas dengan jawaban kekasihnya. "Aku tak menyangka kau akan menemuinya untuk menolaknya,"

Charlotte melipat kedua tangannya. "Apa kau berharap aku menerimanya, Tom?" Ia melihat Tom mendengus. "Tidak, aku bercanda. Kau tentu tahu alasan mengapa aku menolaknya."

Mereka menghabiskan waktu sejenak sebelum Tom bangkit dari tempatnya, ia memberikan kekasihnya privasi. Tom percaya pada Charlotte bahwa gadis itu bisa mengatasi masalahnya sendiri, sedangkan ia harus bergegas menemukan jawaban. Tom sebelumnya telah meminta bantuan Malfoy untuk diberikan akses perpustakaan Malfoy manor secara bebas. Perpustakaan Malfoy adalah perpustakaan yang jauh lebih lengkap dibandingkan perpustakaan Hogwarts, karena itu ia ingin mencari buku-buku mengenai time turner dan melakukan penelitian mengenai benda tersebut. Dia akan melakukan segala macam cara untuk mencegah Charlotte kembali ke masa depan, ia tak ingin Charlotte pergi meninggalkan dirinya.

Obsession ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang