Tom memandang kedua kesatrianya heran, dahinya berkerut heran kala mendengar kabar bahwa pengikut Grindelwald tengah berada di Hogsmeade. Mengapa mereka begitu berani muncul di tempat umum seperti itu? Apa yang mereka rencanakan? Oh, apakah mereka berniat menargetkan Hogwarts dan desa Hogsmeade karena Dumbledore berada di sekitar wilayah tersebut?
"Apakah ada yang aneh dari gerak-gerik mereka?"
Malfoy berdeham. "Ya, dan pihak kementerian mulai mengirimkan auror malam ini,"
Kekalutan Tom mengenai Charlotte berkurang ketika mendengar kabar yang cukup aneh. "Apa mereka ditugaskan untuk menjaga murid-murid Hogwarts?"
"Benar, My Lord," balas Lestrange cepat.
"Kumpulkan seluruh ksatria, kita harus berjaga-jaga apakah mereka musuh atau bukan," titah Tom pada kedua kesatrianya. "Pastikan semuanya aman."
***
Hogsmeade pada malam itu cukup sepi, para penyihir dan penduduk sekitar tengah berada di dalam dunia mimpi mereka, kecuali pergerakan kecil yang sengaja dibuat seseorang untuk memancing beberapa koloni agar keluar. Rencana ini sudah Grindelwald pikirkan matang-matang. Pria yang disebut sebagai Gellert Grindelwald menoleh pada pengikutnya yang berdiri tepat di depan tumpukan bahan bakar. Beberapa bahan bakar seperti batu bara, minyak, dan lain sebagainya mereka tumpuk menjulang tinggi di beberapa titik.
Ketika Grindelwald memberi anggukan pada Vinda Rosier, wanita itu tersenyum miring sebelum mengayun tongkat sihirnya tinggi ke atas, sebuah cahaya merah terang berpendar memberikan tanda. Di saat itu juga terdengar suara ledakan kencang dari berbagai arah.
"Mari berpesta!" Grindelwald berseru kepada beberapa pengikutnya. Seruan itu membuat mereka berpencar kecuali beberapa orang tertentu yang ia ajak pergi menuju Hogwarts.
***
Sebuah ketukan terdengar terburu-buru, ketukan pada pintu tersebut tak terdengar sopan dan malah hampir terdengar seperti dobrakan kencang. Dumbledore dan Newt menoleh cepat, dan tanpa bersusah-payah bergerak, Newt mengayunkan tongkatnya dan pintu terbuka. Pelaku yang menggedor pintu ruangan Dumbledore secara kasar adalah profesor Merrythought.
Raut wanita itu dilanda ketakutan sekaligus kepanikan. "Maaf atas ketidaknyamanannya, Albus. Tapi, ada yang harus kau ketahui."
"Ada apa?"
"Grindelwald diketahui membuat kekacauan di Hogsmeade. Auror yang bertugas kini menyebar ke seluruh Hogsmeade dan beberapa dari kami pergi menuju lokasi,"
"Apa?!" Newt berseru tanpa tahu malu. "Ini tidak baik," katanya pada Dumbledore. "Aku harus ke sana terlebih dahulu, permisi."
Tanpa mendengar jawaban Dumbledore, Newt telah pergi berapparate meninggalkan ruang kerja Dumbledore. "Kita juga ke sana sekarang. Sebelumnya, pastikan ada beberapa orang yang bertugas menjaga kastil."
Profesor Merrythought mengangguk sebelum mengirim patronus kepada beberapa guru dan para prefek.
***
Kekacauan yang dibuat oleh pengikut Grindelwald tampaknya terencana dengan baik. Pasalnya sudah banyak rumah, gedung, bahkan toko yang mulai terbakar dan hancur. Beberapa auror yang tiba terlebih dahulu harus berakhir saling bertarung dengan mereka. Lecutan demi lecutan sihir berterbangan di atas udara, mereka saling menyerang dan bertahan. Pengikut Grindelwald tampaknya menggila dan berniat membuat kerusakan yang lebih besar.
Di balik dinding, Malfoy dan Black memandang pertarungan itu dengan takut dan cemas. Keduanya saling mengangguk sebelum kembali ke tempat persembunyian, hutan terlarang. Mereka menggunakan sihir tranparansi agar dapat menyembunyikan keberadaan mereka. Sihir itu telah mereka kuasai dan Tom yang membuat mereka mempelajarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession ✓
FanfictionFANFICTION Dikirim ke masa lalu untuk menemui Dumbledore, Charlotte bertekad mengubah masa depan. Demi masa depan dunia sihir, demi masa depan dirinya sekaligus teman-temannya. Charlotte terpaksa bertemu dengan Voldemort muda, ia tanpa sengaja terje...