"Loh, Saras?"
Karalyn dan Merry mendongak.
"Ehh--" Karalyn gak inget itu siapa sumpah dia bingung mau jawab apa.
"Gak nyangka tante ketemu kamu disini." Tante-tante itu langsung duduk disamping Karalyn dan menatap Merry penasaran.
"Ehh iya Tante, Tante apa kabar?" tanya Karalyn ramah. "Oh ini manager aku, Tan."
Merry cuma bisa tersenyum kaku soalnya dia udah bisa merasakan hawa-hawa ularnya. Apalagi dari looksnya dia pasti Lesmadi's.
Tante mengangguk,"Baik banget, setelah dua tahun kamu dimana itu? Kata Ayu kamu di luar negeri ya?" tanya Tante itu.
"Iya tante ada kerjaan diluar negeri."
"Lama juga ya 2 tahun? Janu gak papa kamu tinggal lama-lama?"
"Engga Tan, udah kesepakatan sebelum nikah juga." Kata Karalyn sambil tersenyum, "Tante disini sama siapa?"
"Sama Nara, tapi dia lagi ke toilet dulu."
Karalyn mengangguk.
"Kamu mainnya jauh banget ke sini?"
"Ini aku lagi ketemuan sama temen, tan."
"Oh gitu--"
"Kar! Sorry banget gue harus balik ke kantor-- Ehh?" Rey bingung melihat sosok tante-tante duduk disebelah Karalyn.
"Ini tante gue, Rey." Kata Karalyn mengenalkan. Tante tersebut menatap Rey dan Karalyn dengan tatapan curiga.
"Ohh halo tan, saya temennya Karalyn." Rey tersenyum ramah dan dibalas anggukan kaku dari tante itu.
"Sorry nih gue harus balik ke kantor, ada urgent katanya," Rey meringis tak enak, "Steaknya udah gue bayar ya!"
Karalyn mengangguk, "Makasih ya? Hati-hati dijalan juga!"
"Sorry banget. Mer, Tan. Saya pamit ya. Mari." Rey kemudian pergi.
"Kamu ketemu sama laki-laki lain?" tanya Tante itu penasaran.
"Itu temen aku, tan. Mas Janu juga tau.." kata Karalyn bingung. "Dan ada manager aku juga, kita gak berduaan."
"Syukur deh kalau temen." Tante itu kayaknya lega, "Tapi tetap, Saras. Menantu Lesmadi harus bisa menjaga kehormatan suaminya."
"Jangan mentang-mentang kamu besar diluar negeri bisa bebas gitu aja."
"Ingat, kamu menantu Lesmadi. Jaga sikap."
Merry merinding sekujur tubuh, tante-tante ini sangat punya aura ular walaupun ngomongnya santai banget.
Karalyn menunduk kaku, "Maafin Saras, tante. Aku berusaha menjaga kehormatan Mas Janu sebaik yang aku bisa dan pertemuan aku sama temenku ini juga Mas Janu tau."
Nararya dateng dengan wajah sinis, "Mba kok disini?" tanya Nara.
"Hai Nar. Mba abis ketemu teman disini tadi terus ketemu Tante."
"Tan kita harus pindah, gak boleh keliatan deket sama Mba Saras dipublik!" Nara menarik Tante itu, Karalyn hanya bisa meringis melihatnya.
"Kenapa sih Nar? Mba Saras juga gak papa!"
"Gak bisa Tan, Tante juga tau kalau Mas Janu sama Mba Saras nikahnya diem-diem!"
"Gak akan ada yang peduli."
"Yaudah kalau gitu kamu aja yang pindah! Tante masih pengen ngobrol sama Saras." Tante itu kembali melengos dan kembali duduk.
"Mba mendingan pulang deh! Nanti masalahnya jadi panjang kalau ada yang liat!" Nara menatap Karalyn tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARALYN: The Girl on Magazines
FanfictionKaralyn Sarasasmita Tjandra adalah putri tunggal dari Suryadi Tjandra. Karena kesepakatan Suryadi Tjandra dan juga Damar Lesmadi sang pemimpin negara, membuatnya harus menikahi si sulung Lesmadi, Kagendra Januar Lesmadi. Perekonomian negara juga dib...