Janu menahan Karalyn agar jangan pulang, mereka berangkat bareng aja bowling-nya dari kantor Janu.
"Lama! Aku gabut banget nungguin kamu kerja disini! Mending juga aku tidur dirumah." Karalyn merapikan bekalnya.
"Tidur aja dikamar tuh." tujuk Janu pada kamar miliknya diruang kerja.
"Ribet banget bolak-balik ke rumah terus pergi lagi." Janu membantu Karalyn merapikan bekalnya, "Belum lagi macet nanti."
"Iya ya udah, aku bilang Mas Hasa dulu." Karalyn menelpon Hasa untuk pulang lebih dulu aja soalnya dia mau pergi sama Janu.
"Mas Hasa, aku pulangnya sama suamiku ya."
"Mas pulang duluan aja." Janu mendekat untuk mendengar jawaban dari Hasa.
"Maaf ya Mas nungguin lama, Mas Janu manja nih!"
"Oke! Hati-hati ya Mas!"
Janu menatap Karalyn dengan tatapan tak terima, "Kenapa kamu kayak akrab banget sama Hasa?"
"Lahh emang kenapa? Dia kan ajudan aku sekarang."
"Kenapa sih kamu manggil Mas ke semua orang??" Janu sebenernya nahan diri buat gak ngomel tapi dia sebel juga sama panggilan Mas dari Karalyn buat orang selain dia.
"Biar sopan. Terus aku harus panggil apa?" Karalyn bingung.
"Apa kek jangan Mas juga."
"Kayak semua sama dimata kamu."
"Nares aja kamu panggil Mas, Dion, Hasa. Semua aja kamu panggil gitu!" Janu ngedumel sambil natap Karalyn gak terima.
Karalyn terkekeh, "Ya udah gini, panggilan buat kamu aja yang aku ubah. Mas Janu pake sayang ehmm atau--" Karalyn sedikit berpikir, "Asu!"
"Sarasasmita."
Karalyn tertawa ngakak, "Aa suami maksudnya!"
"Mas orang jawa!" Janu mendecak kesal.
"Mas Su?"
"Pak su!"
"Bro su!" Karalyn masih terus berusaha.
"Udah lah gak usah aneh-aneh!" Janu capek sendiri jadinya. Emang mending gak usah banyak ngarep sama Karalyn, akhirnya dia dibecandain juga.
Karalyn mendekati Janu untuk menciumnya, "Utututu sini Sayangkuu.. My love, My baby, My lovely, my one and only,"
"Saras diem ah! Makin ngawur aja!" Janu salting sebenernya cuma tetep berusaha cool. Janu berusaha menghindar tapi Karalyn lebih gercep dari kecepatan cahaya kalau urusan yang gini..
Karalyn terus mendekati Janu dan menciumi pipi suaminya itu. "Sini di kithhhh dulu, muahh!!"
"Udah!! Kamu katanya mau tidur! Sana ke kamar aja!" Janu pasrah aja diciumin Karalyn.
"Kenapa sih hobi banget nyosor?" tanya Janu jengah.
"Kenapa sih hobi banget gengsi?"
Karalyn menggigit pipi Janu gemas, kemudian pergi menuju ruang istirahat Janu.
"Astaga! Istri gue bener-bener!" Janu mengusap pipinya dan duduk di kursi kebesarannya kemudian meringis.
Dia lupa di kamar itu ada foto Karalyn..
"MAS KAMU BENERAN BUCIN YA!! INI FOTO AKU GEDE BANGET!!"
Kan, bener.
Janu mendesah pasrah, udahlah gak ada guna lagi nutupin semua kelakuan gue.. sebulan kedepan udah aja Saras ngeledekin terus..
KAMU SEDANG MEMBACA
KARALYN: The Girl on Magazines
FanficKaralyn Sarasasmita Tjandra adalah putri tunggal dari Suryadi Tjandra. Karena kesepakatan Suryadi Tjandra dan juga Damar Lesmadi sang pemimpin negara, membuatnya harus menikahi si sulung Lesmadi, Kagendra Januar Lesmadi. Perekonomian negara juga dib...