Tertangkap Basah

15.4K 1.5K 245
                                    

Karalyn sih keliatan enjoy ya sama semua pemberitaan mereka. Dia disebut matre karena selama ini hobby dia pamer kekayaan di sosmed.

Pamer tas mahal, jalan-jalan ke luar negeri mulu! Bulak-balik Singapura kayak ke Bandung.

Janu yang berang ngeliat semua komentar jelek tentang Karalyn.

Dari pakaian juga mereka komentarin, semua hal kecil yang gak penting juga dikomentarin.

Tapi Istrinya itu tetep chill dan enjoy her life dengan makin pamer. Gak ada tuh menye-menye sedih karena dihujat dimana-mana. Tapi pas mereka baru pulang dari Jogja, Karalyn nangis hanya karena dia mikirin Bapak dan sebel Janu gak diskusi dulu. Tapi dia tetep kerja seperti biasa terus semuanya juga gak ada yang berubah karena berita itu.

"Yon! Majalah istri saya udah keluar lagi belum sih?" tanya Janu pada Dion yang sedang memberikan surat yang harus Janu tanda tangani.

"Yang Senford belum sih, Pak. Tapi kalau yang edisi bulan lalu udah ada."

"Ohh ini yang rambut terong waktu itu ya.." Janu mengangguk paham sambil melihat-lihat isi majalah tersebut.

Janu mendengus kesal, bajunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Janu mendengus kesal, bajunya..

"Nanti kalau ada yang Senford kasih tau." Janu mulai menandatangan berkas dan sibuk berkutat dengan semua berkas-berkas. "Ini gak bisa gini kesepakatannya. Bakalan ngerugiin kita, kalau konstruksinya mandek kan buang-buang waktu juga!"

"Hubungi pihak Adiputranya, terus jelasin semua kemauan kita."

"Baik, Pak!"

Janu dan Dion sibuk berdiskusi tanpa menyadari bahwa ponselnya berbunyi sejak tadi.

"Pak maaf, ini Ibu telepon saya." kata Dion.

"Angkat aja, kayaknya dia butuh sesuatu." kata Janu membetulkan letak kacamatanya sambil sibuk memeriksa berkas.

"Iya Bu?"

"Ohh--- Bapak ada, ini lagi ngurusin berkas."

"Iya, baik bu. Saya jemput aja bu dibawah."

Janu seketika mendongak kaget menatap Dion menuntut penjelasan,"Kenapa?"

"Ini Pak-- ibu dibawah."

Janu melotot kaget, "Sini Yon! Pinjem hp kamu!

Dion buru-buru memberikan ponselnya.

"Halo?? Kamu mau kesini??"

"Iya, ini aku udah di basement."

"Ngapain??"

"Gak boleh?? Ya udah aku pulang lagi aja."

"Engga-- bukan gitu! Maksudnya ada apa kesini? Kemarin diajakin kan gak mau."

KARALYN: The Girl on MagazinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang