First Heartbeat.

10.4K 1.2K 165
                                    

Janu ngerasa kesabaran dia selama istrinya hamil ini sangat di uji. Kalau dulu dia bodo amat mau ngomel kek mau ngamuk karena Karalyn kalau gak jail ya cengengesan.

Tapi sekarang dia punya senjata baru, nangis dan-- "Mas udah gak sayang lagi ya sama aku?"

Kalau udah denger kalimat itu Janu langsung lemes sendiri. Dia gak akan jadi ngamuk ataupun ngomelin kelakuan istrinya. Ya gimana ya... soalnya dia emang sayangggg banget sama istrinya.

Terserah dia mau diapain sama kemauan istrinya ini yang penting gak nangis mulu. Soalnya selama hamil hidup Karalyn itu 24/7 nya cuma nangis.

Kayak sekarang Janu harus nenenangin istrinya yang nangis karena Janu dikatain jamet karena rambutnya blonde, "Suami aku tuh ganteng!! Kenapa orang-orang pada bilang gitu???"

"Mas gak jamet hikss tapi kayak bule beneran- hiksss.." Karalyn terus nangis sambil dipeluk Janu.

"Aku gak terima suami aku disebut jamet!"

"Mas ganteng banget--- dibanding papi aja gantengan kamu!"

"Papi udah banyak keriputnya sekarang hiks---"

Karalyn malah makin nangis, "Mas, papi udah tua ternyata...."

Janu menghela nafas lelah sambil terus mengusap punggung istrinya, "Udah, nangisnya udahan."

"Belum!! Aku masih sedih!!"

"Butuh berapa lama lagi?" tanya Janu.

"10 menit hiks."

"Abis 10 menit udah ya? Tidur." kata Janu sambil menyisir rambut Karalyn lembut.

"Mas gak sedih dibilang gitu?" tanya Karalyn mendongak menatap Janu dengan wajah yang memerah sambil berlinang air mata.

Janu menatap wajah istrinya yang beneran menggemaskan,"Engga, mereka bercanda sayang." Janu terkekeh sambil mengusap air mata Karalyn.

Janu beneran gemes sendiri liat muka Karalyn yang sembab dan merah karena kebanyakan nangis, belum lagi rambutnya berantakan.

Janu mendekat pada Karalyn tapi wajahnya ditahan, "Mas diem! Jangan nyosor dulu! Aku masih sedih!"

Janu cuma bisa meringis sambil terus ngusap-ngusap punggung istrinya.

"Astagaaa kamu ganteng banget gini, bisa-bisanya orang pada buta gak bisa liat?? Masa yang kayak gini disebut jamet????" Karalyn menangkup wajah Janu sambil sesengukan.

Janu cuma senyum doang, ya even seluruh dunia bilang dia jelek-- Janu gak peduli, asalkan istrinya tetep bilang dia ganteng. Itu udah cukup.

"Besok check up jam berapa?"

"Jam 1 hiks--- bisa gak jangan tanya-tanya dulu!? Istrinya lagi nangis loh Mas??" protes Karalyn sambil terus nangis.

Janu terkekeh, "Mas ikut, kamu minta tolong Hasa buat anter ke kantor sekalian kita makan bareng dulu."

"Kamu kan kerja!"

"Itu kan masih jam makan siang, jadi gak papa." kata Janu santai, "Mas pengen liat adek."

"Aku minta dihari libur aja kalau gitu ya? Biar kamu bisa ketemu adek." Karalyn membawa lengan Janu menyentuh perutnya.

"Ya jangan dong sayang. Kita harus cek terus perkembangan adek, jangan sampe ditunda gitu."

"Ya tapi aku gak mau kita jadi gak punya duit karena kamu bolos terus!" amuk Karalyn sambil nangis.

"Duit Mas gak akan habis karena bolos sekali."

KARALYN: The Girl on MagazinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang