Pagi ini Karalyn terbangun dalam pelukan Janu. Padahal tadi malam dia beneran bete karena ditinggal tidur suaminya itu, katanya ngajak yang iya-iya tapi tiba-tiba udah tidur lelap aja.
"Cihh pembohong!" bisiknya sambil mengeratkan pelukannya pada pinggang Janu, "Bilangnya mau honeymoon—honeymoon apaan gue ditinggal molor!"
Karalyn mendongak menatap Janu tajam, "Nyebelin banget jadi orang!"
Karalyn menyentuh bibir Janu dengan telunjuknya, "Bibir ini nih yang makin lama makin manis—padahal dulu bisanya nyinyir doang."
Telunjuknya menyusuri rahang dan pipi Janu, "Kok jadi makin gembul sih ini—"
Telunjuknya mulai menyusuri hidung Janu, "Ganteng banget, tapi nyebelinnya itu lohhh—ini aku gak misuh-misuh sendiri ya!"
"Aku ngomong depan kamu langsung nih!"
"Idung kamu mancung banget ternyata?" Karalyn memperhatikan hidung Janu sambil menyentuhnya, "Anakku mancung semua ntar."
"Ni orang beneran pules banget ya?? Digangguin gini gak bangun-bangun???" Karalyn mendengus kemudian bersandar dibahu Janu dan mengelus perut Janu lembut.
"Good morning anak." sapa Karalyn lembut.
"Hari ini kita mau ngapain ya, dek?" tanya Karalyn pelan. "Ibu sih pengen jalan-jalan lagi, cuma tergantung Ayah kamu mau atau engga."
"Kayaknya Ayahnya Adek kecapean banget, tidurnya pules tuh." Karalyn terkekeh geli, "Emang kemarin Ayah gak bisa tidur pas kita tidur sama Oma Opa—makanya ngajakin ibu tidur di hotel buat jengukin adek."
Tiba-tiba Janu berbalik membalas pelukan Karalyn.
"Morning," Janu mengecup puncak kepala Karalyn lalu saat hendak mengecup bibir Karalyn, Karalyn langsung menahan Janu.
"Gak boleh cium dulu!"
"Loh kenapa gak boleh..." tanya Janu merengut sedih.
"Aku masih marah semalem kamu tinggal tidur!" kata Karalyn mendengus sebal.
Janu meringis, "Maaf sayang, Mas ketiduran.."
"Kalau capek tuh ya udah bilang aja gak udah banyak janji—aku udah ngarep tau!" omel Karalyn sebal.
Tangan Karalyn yang awalnya berada diatas perut Janu lama-lama semakin turun kebawah.
"Mas nyebelin!"
Janu mendesis pelan saat jari kelingking Karalyn menyentuh miliknya dibawah sana, "Maaf, Mas ketiduran."
"Lemah banget disentuh dikit bangun!"
"Yang lemah itu yang gak bangun kalau disentuh—" Janu meringis.
Aku udah ngarep padahal.." Tangan Karalyn kembali mengelus perut menuju dada Janu lembut, "Aku mau mandi dulu."
Karalyn bangkit dari tidurnya dengan cepat Janu menahan tangan Karalyn, "Loh sayang?? Jangan ditinggal gitu aja dong ini!"
"Semalem juga kamu gitu!" kata Karalyn acuh sambil kembali bangkit dari tidurnya.
"Maaf Mas ngantuk banget, kamu tau sendiri Mas gak bisa tidur—"
"Ya udah sana tidur lagi aja!" Karalyn kemudian duduk dipinggir kasur sambil mengikat rambutnya.
Janu bangkit dan duduk dibelakang Karalyn memeluk perut Karalyn, "Sayang.." bisik Janu ditelinga Karalyn.
Karalyn mendecak kesal, "Mas! Lepas!"
Janu terus menghirup wangi Karalyn kemudian mengesap leher Karalyn kuat-kuat.
"Akhh—ngebekas nanti!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KARALYN: The Girl on Magazines
FanficKaralyn Sarasasmita Tjandra adalah putri tunggal dari Suryadi Tjandra. Karena kesepakatan Suryadi Tjandra dan juga Damar Lesmadi sang pemimpin negara, membuatnya harus menikahi si sulung Lesmadi, Kagendra Januar Lesmadi. Perekonomian negara juga dib...