Anniversary

10.1K 883 134
                                    

"Ini kenapa harus tutup mata gini?" tanya Karalyn takut-takut.

"Protes mulu.." kata Janu sambil memapah Karalyn menuju suatu ruangan.

"Mas mau ngapain?"

Janu kemudian mendudukkan Karalyn di salah satu bangku, "Duduk disini."

"Kok kamu lepasin aku—Ihhh kamu mau kemana?? Mas jangan tinggalin aku!!" rengek Karalyn takut.

Janu kemudian membuka penutup mata Karalyn, "Gak ditinggalin, sayang.."

"Ya jangan pergi—wahh—Mas ini—"

Lalu dia memeluk bahu Karalyn, "Happy anniversary, sayang.."

Karalyn sontak menutup mulutnya kaget, mereka lagi di restoran tempat mereka pertama kali bertemu. Dengan dekorasi banyak bunga mawar serta ada tulisan happy anniversary my beloved Mrs. Lesmadi.

"Kok bisa kepikiran ajak aku kesini lagi.." kata Karalyn udah mulai berkaca-kaca, dia bener-bener speechless.

Suaminya ternyata punya sisi romantis juga ya..

"Gak papa, pengen aja." kata Janu menaruh dagunya dikepala Karalyn, "Maaf ya sayang, harusnya kemarin kita ngerayain anniversary-nya.."

"Gak papa, aku tetep seneng kok.." kata Karalyn sambil mengusap lengan Janu yang melingkari bahunya.

Karalyn mendongak menatap Janu, "Kamu bisa romantis juga ternyata?"

Janu sontak mendengus, "Gitu aja terus... Kamu maunya Mas gimana sih?"

Karalyn terkekeh, "Aku mah mau kamu romantis atau engga pun tetep cinta!"

"Sini cium dulu—" Karalyn menarik Janu agar mendekat padanya dan mengecup bibir Janu sekilas, "Makasih ya Mas sayang.."

Janu mengangguk sebelum akhirnya kembali mencium Karalyn lembut. Karalyn terkekeh saat melihat bibir suaminya yang memerah, "Jadi ikutan pake lipstik deh—" Karalyn mengusap bibir Janu lembut.

"Harusnya tiap hari pakenya lipstik yang waktu itu." kata Janu sambil menatap wajah istrinya.

"Aku lagi pengen pake yang ini tadi—diluar rumah mana boleh ciuman!" kata Karalyn.

"Boleh aja. Kan bisa di hotel, di mobil, di ruang kerja Mas, di sudut yang gak keliatan juga bisa—ada banyak jalan menuju roma."

Karalyn sontak tertawa, "Oke, mulai sekarang aku akan selalu pake lipstik itu—tapi Mas gak kepikiran berkembang biak disini kan?"

"Ngacoo!! Ada cctv!!"

"Ini ciuman juga masuk cctv tau!"

"Beda lah! Kalau yang kayak gitu jangan ditempat terbuka!"

"Bisa aja, ada banyak jalan menuju roma." kata Karalyn sambil mengangkat bahunya acuh, "Kemarin si Jessy baru pamer lagi tau Mas!!!" rengek Karalyn kesel.

"Emang dimana?" tanya Janu, jiwa kompetitifnya tuh memang mudah terpacu.

"Di rooftop! Sambil liat bintang katanya!!"

"Masuk angin yang ada."

"Ya gak usah dibuka semua bajunya!" kata Karalyn merengut.

Janu menggeleng, "Gak nyaman."

Karalyn makin merengut.

"Di dapur juga belum pernah."

Seketika Karalyn tersenyum cerah, "Oke deh dapur dulu!!"

"Nanti Mas suruh Bibi cuti biar aman."

Karalyn sontak memeluk Janu erat, "Sayang banget!!! Yes aku bisa pamer!!!"

KARALYN: The Girl on MagazinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang