Menantu Presiden on Duty

8.2K 1K 202
                                    

Jadi pagi-pagi sekali Karalyn sudah sibuk dandan dia sangat bersemangat untuk pergi ke acara Peringatan Hari Ibu yang diselenggarakan oleh Kementerian Perempuan dan Anak. Hari ini debut perdana dirinya sebagai menantu dari Ibu Negara tercinta.

Tadi malam Karalyn bahkan ribet ngerecokin Janu tentang pakaian yang akan dia pakai. Dia mengeluh banyak sekali baju yang tidak sesuai dengan tittle menantu presiden itu. Sebagian lagi bajunya sudah mulai kekecilan karena perutnya semakin membesar.

"Ini bagus gak sih??" tanya Karalyn sambil menunjukkan bajunya pada Janu yang sedang duduk bersandar dikasur mereka tak lupa dengan ipad ditangannya.

"Bagus." jawab Janu menatapnya intens.

"Jelek ah!" Karalyn kemudian kembali lagi menuju walk in closetnya dan mencari baju yang bisa dia gunakan besok, "Mas kok baju aku kurang bahan semua ya??"

Janu mendengus geli mendengar ocehan Karalyn sambil sibuk mengecek pekerjaannya. Udah diomelin dari tahun kapan tuh masalah baju, baru nyadar sekarang???

"Ini gimana?" tanya Karalyn menunjukkan blazer merah lengkap dengan celana bahan berwarna senada, "Kalau aku pake merah terlalu mencolok gak sih?? Nanti aku dikatain caper lagi! Gak jadi deh!" kata Karalyn kembali lagi menuju walk in closetnya.

"Aku cocok gak sih pake pink?"

"Or better white?"

"Black." jawab Janu.

Karalyn menyembul dari pintu walk in closet mereka, "Black? Apa aku pake lingerie item kesukaan kamu aja ya??" Karalyn cekikikan sambil natap Janu gemas.

Seketika Janu menatapnya sinis, "Astaga!! Ya kali ke acara resmi pake lingerie?? Sayang yang bener aja dong!"

"Lah kan sama aja baju dinas??"

"Ngaco ah!"

"Tapi fakta kan baju hitam diotak kamu cuma itu??" Karalyn kemudian kembali mencari bajunya lagi.

"Loh emang kamu bagusnya pake baju item kok! Lebih keliatan elegant juga." sanggah Janu cepat.

"Elegant apa sexy??"

Janu mendecak kemudian kembali sibuk dengan pekerjaannya.

"Ini gimana??" tanya Karalyn sambil berpose didepan Janu.

"Bagus." kata Janu sambil memindai istrinya, "Tapi kok kayaknya pendek banget ya?"

"Perutku kan makin gede, jadi dressnya pada ketarik naik." Karalyn kemudian muter ringan.

"Hadehhh depannya aman, punggungnya bolong, ganti!" Janu mendecak sebal.

Karalyn ketawa ngakak kemudian kembali mencari baju lagi, "Ini terakhiran.. aku gak punya baju yang proper tenyata—semua bajuku yang gak sexy udah pada gak muat.."

"Sedih deh Mas.. aku gendut banget sekarang.." Karalyn merengut sambil menunjukkan bajunya pada Janu, "Ini gimana?" tanya Karalyn lagi.

"Hmm okelah lebih tertutup." kata Janu.

"Huftt kayaknya aku harus belanja lagi deh.." kata Karalyn duduk disamping Janu.

"Iya belanja aja."

"Temenin tapi." bujuk Karalyn.

"Iya." Mendengar jawaban Janu, Karalyn langsung memeluknya girang, setelahnya dia menatap Janu,"By the way Mas, besok aku harus ngapain?"

KARALYN: The Girl on MagazinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang