"Ini kita tidur sekasur?" Tanya Karalyn ragu.
"Kamu mau tidur di sofa? Ya silahkan." Janu malah mencari posisi nyaman didalam selimutnya.
"Mas?? Housemate mana yang tidur sekasur??"
"Yaudah kamu tidur di sofa." jawab Janu sambil mematikan lampu.
"Cowok ngalah dong!"
Janu mulai memejamkan mata.
"Mas Janu!!"
"Saya capek, kamu kalau gak mau tidur disini yaudah sana disofa."
Karalyn menimbang-nimbang, tapi akhirnya dia berjalan menuju ranjang disebelah Janu dan mulai merebahkan diri. Dia bahkan mengambil posisi tidur dipinggir kasur dan membelakangi Janu.
Janu membuka matanya sekilas kemudian melirik Karalyn sambil menggigit pipi dalamnya, gemas.
Karalyn mengulum bibirnya sambil terus bergeser ke sisi kasur dan perlahan masuk kedalam selimut. Dia berusaha mejamkan matanya namun jantungnya berdetak lebih kencang.
Ini pertama kalinya dalam hidup dia tidur seranjang dengan laki-laki selain papinya. Dia mencari posisi nyaman secara perlahan karena takut mengganggu Janu.
'Ini kalau gue tidur terus nanti ternyata tidurnya gak anggun gimana ya??'
'Kalau ngiler gimana??'
'Kalau tidurnya lasak gimana..'
'Tau gitu gue ikut tidur dirumah sama si bencong.'
'Mami Papi.. maafin Karalyn karena udah tidur sama lawan jenis..'
'Mas Janu gak akan grepe-grepe kan ya? Takut banget dia gak sadar terus grepe-grepe aset gue..'
Karalyn mejamkan matanya kuat-kuat sambil menggeleng takut. Dia makin grasak grusuk nyari posisi nyaman, bahkan makin mepet ke pinggir kasur. Kayaknya dia bisa aja jatuh kalau meleng sedikit.
"Bisa diem gak sih?"
Karalyn membuka matanya, "Gak bisa tidur.." cicitnya pelan.
"Tinggal merem."
"Susah, Mas.."
"Saya mau tidur, kamu kalau kayak gitu terus mending gausah tidur di kasur."
Karlayn berbalik menghadap Janu, "Gak ada guling, aku gak bisa tidur kalau gak ada guling."
Janu membuka matanya dan menoleh pada Karalyn, "Gak usah aneh-aneh."
"Boneka gitu? Apa aja deh yang penting bisa dipeluk." Karalyn memelas menatap Janu.
"Bantalnya aja kamu peluk."
"Terus aku pake apa?"
Janu mendecak kesal, kelakuan Karalyn emang selalu berhasil bikin dia naik darah. "Gak tau lah! saya ngantuk!" Janu mulai memejamkan matanya kembali.
"Mas.."
"Mas Janu.."
"Mas ihh.."
"Mas Januu.." Karalyn menyentuh bahu janu dengan jari telunjuknya.
"Aku peluk Mas aja boleh gak?" tanya Karalyn takut-takut.
Seketika Janu membuka matanya dan menatap Karalyn yang memelas.
"Boleh ya?" Karalyn memajukan bibir bawahnya, "Gak ada lagi yang bisa aku peluk selain Mas Janu.."
"Ya kamu peluk diri kamu sendiri aja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KARALYN: The Girl on Magazines
FanfictionKaralyn Sarasasmita Tjandra adalah putri tunggal dari Suryadi Tjandra. Karena kesepakatan Suryadi Tjandra dan juga Damar Lesmadi sang pemimpin negara, membuatnya harus menikahi si sulung Lesmadi, Kagendra Januar Lesmadi. Perekonomian negara juga dib...