Merry baru balik pulang kampung langsung kelimpungan karena pagi-pagi tadi Karalyn minta dia cariin jas warna cerah buat Janu.
Alhasil Merry nyari-nyari ribet sendiri tapi untungnya ada dan dia dateng bawa jas pesenan Karalyn, "Mba ini pesenannya!"
Janu menatap Merry tajam sedangkan Karalyn langsung berlari girang menghampiri Merry.
"Nah gini bagus!!" Karalyn langsung menempelkan baju tersebut dibadan Janu. "Perfect!!!"
"Sayang yang bener aja sih!?!? Mas gak mau ke kantor pake baju warna gonjreng kayak gitu ya!!" Janu mendelik sebal.
"Mas, kamu tuh sesekali hidupnya harus berwarna! Jangan item mulu pakenya!" kata Karalyn sambil terus mengukur baju yang Merry bawa dengan badan Janu.
"Ini sizenya udah sesuai kan, Cong?" tanya Karalyn pada Merry.
"Iyee, Mba-- Aman." kata Merry sambil meringis takut saat Janu menatapnya sinis.
Karalyn menarik Janu ke kamar untuk berganti baju.
Karalyn membantu Janu berganti pakaian sambil tersenyum riang, Janu pasrah aja sambil natap dirinya yang pake jas hijau mint cerah.
Seumur-umur dia gak pernah punya baju warna cerah kayak gini. Semua baju punya dia itu warna basic dan monokrom.
Karalyn memeluk pinggang Janu sambil menatap suaminya dengan senyum manis yang bikin Janu merinding.
Apa lagi yang mau dia perbuat hari ini.. senyumnya horor banget..
Tuhan.. hari ini saya cuma minta satu hal.. tolong bikin istri saya anteng dan gak bertingkah diluar nalar lagi..
Itu aja.. beneran..
"Suami aku ganteng banget!!" kata Karalyn riang. "Beneran deh hari ini kamu gantengnya berkali-kali lipat dari biasanya!!"
Janu cuma bisa menghela nafas pasrah, "Mas beneran harus pake baju ini?"
Karalyn mengangguk semangat, "Januar Cute Lesmadi."
"Kamu bikin Mas kayak flower boy.." Janu mendesah lemas.
"Engga lah!! Kamu mau pake baju warna apapun tetep macho! Wajah kamu aja kayak tukang pukul kalau lagi gak senyum!"
"Tapi kalau senyum tuh manisssssss bangetttt!!! Karalyn menangkup wajah Janu gemas.
"Kayaknya senyum kamu terbuat dari aspartam, sakarin, siklamat."
"Apa? Senyumnya buatan?" tanya Janu sebel sambil menepis pelan tangan Karalyn diwajahnya.
"Bukan, manisnya kebangetan!"
Janu mendecih tapi setelahnya dia tersenyum seraya mencium bibir Karalyn sekilas.
"Nih ya!! Aku nyuruh kamu pake baju cerah tuh biar orang gak nganggep kamu se-tukang pukul itu loh!!" kata Karalyn sambil melingkarkan lengannya dileher Janu.
"Kamu bisa nyuruh Mas gampang senyum, gak perlu lah pake baju kayak gini." kata Janu masih berusaha.
"Engga deh-- kalau gitu nanti semua orang jatuh cinta sama kamu. Aku gak mau juga kamu disukain banyak orang!"
Janu baru aja mau bales omongan Karalyn langsung terdiam karena bibirnya dikecup mesra,"It's time to go deh! Nanti kamu terlambat." kemudian kembali mengusap jas Janu agar tetap rapi.
Janu menghela nafas dan mencium Karalyn intens setelahnya dia berbisik ditelinga Karalyn, "Jangan lupa kasih Mas reward."
Karalyn tertawa mendengarnya, "Mau apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KARALYN: The Girl on Magazines
FanfictionKaralyn Sarasasmita Tjandra adalah putri tunggal dari Suryadi Tjandra. Karena kesepakatan Suryadi Tjandra dan juga Damar Lesmadi sang pemimpin negara, membuatnya harus menikahi si sulung Lesmadi, Kagendra Januar Lesmadi. Perekonomian negara juga dib...