Karalyn lari kecil dari mobil menghampiri Janu yang sedang sibuk ngobrol sama Bapak di halaman depan istana. Hasa yang kaget karena Karalyn lari bahkan langsung ngejar Karalyn, takut-takut dia jatuh kan dia bisa di damprat sama suaminya. Apalagi setelah bestie-an sama Merry dia jadi tahu banyak tentang Januar Lesmadi yang kata orang dia ramah dan baik hati.
Merry udah banyak bercerita tentang banyak hal pahit terkait kehidupannya sebagai manager Karalyn, yang manisnya cuma duit aja katanya. "Mas Hasa, pokoknya Mas harus pastiin Si Mba itu gak lecet seujung kuku, seujung rambut, seujung bulu. Bener-bener harus dalam keadaan utuh dan sempurna tanpa lecet tanpa bad mood."
"Emang kenapa Mer?" tanya Hasa penasaran.
"Masih nanya kenapa???"
"Iya.. Emang kenapa?"
Merry yang melihat Hasa clueless dia langsung memberikan banyak wejangan terkait buasnya Januar Lesmadi kalau berkaitan dengan istrinya.
Merry menatap Hasa dengan wajah serius, "Mas Janu itu gak seramah yang terlihat—dia itu hewan buas!"
"Masa sih? Diantara anak-anak Bapak, Mas Janu paling ramah dan baik. Saya aja mau dipindah ke Mas Janu karena Mas Janu baik, bahkan pada rebutan buat jadi ajudannya Mba Karalyn karena katanya kerja sama Mas Janu itu lebih simple daripada sama Mba Nara."
"Edyannn!! Pencitraannya udah bisa memanipulasi satu kompi kah????" Merry shock sambil menggeleng tak habis pikir, "Mas Hasa, ini saya nanya dulu ya—Mas suka cowok apa cewek?"
"Hah? Gimana?" Hasa mengerjap kaget.
"Jawab aja! Cewek apa cowok!"
"Cewek. Saya normal." kata Hasa cepat.
"Okeh! Berarti Mas harus jaga jarak aman sama Mba—yaa minimal 2 kilo meter lah!"
"Lah gimana saya jagain Mba Karalyn?? Saya kan harus jagain Mba dari deket!" kata Hasa bingung.
"Mas Janu itu posesif banget, cemburuan, suka ngamuk gak jelas kalau sama cowok normal—Mas kalau mau hidup aman gak diterkam binatang buas harus ikutin saran saya!"
"Terus Mas gak boleh keliatan kagum sama Mba, secantik apapun dia."
"Manusiawi Mer, Mba Karalyn memang cantik banget bahkan semua orang yang liat Mba pun pasti bakalan kagum." kata Hasa.
Merry menggeleng singkat, "Binatang buas mana ngerti bahasa manusia."
Hasa mengerjap bingung tapi dia cukup skeptis sama apa yang dibilang Merry karena Mas Janu ini memang baik dan gak pernah marah. Dia pernah dimarahi sekali sih waktu itu situasinya lagi chaos karena Mba Karalyn ilang, tapi dia bisa memaklumi suami mana yang gak panik kalau istrinya ilang. Sisanya aman sentosa karena memang Hasa jarang stay di rumah mereka kecuali diminta aja karena Janu bilang kalau tugasnya cuma dampingin Karalyn pergi aja.
Sisanya dia hidup damai dan bahagia menjadi ajudan dari istrinya si sulung Lesmadi itu. Mba Karalyn baik banget selalu ngasih dia makanan atau kalau minta diantar belanja dia selalu kecipratan barang. Mba Karalyn juga selalu ramah dan gak pernah memperlakukan dia seenaknya. Overall Hasa nyaman berkerja dengan Janu dan Karalyn.
Tadi Hasa agak kaget pas Karalyn keluar dari kamar mandi minta langsung pulang dengan mata yang berair dan Karalyn juga nangis sepanjang jalan sambil menatap jalanan dijendela.
Hasa gak tau apa yang terjadi sama Karalyn tapi dia juga make sure keadaannya—apakah dia jatuh atau gimana kan dia agak ngerinya dipecat sama Bapak Negara juga karena gak becus jagain menantu dan cucu pertamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARALYN: The Girl on Magazines
FanfictionKaralyn Sarasasmita Tjandra adalah putri tunggal dari Suryadi Tjandra. Karena kesepakatan Suryadi Tjandra dan juga Damar Lesmadi sang pemimpin negara, membuatnya harus menikahi si sulung Lesmadi, Kagendra Januar Lesmadi. Perekonomian negara juga dib...