Started when we were younger
Swear to God that I loved her
Sorry that your mom found out
Guess that we just really had the thunderAin't nobody else that I'd be under
Beautiful, beautiful life right now
Beautiful, beautiful night right now
No no noooooAndre membuka kaus putihnya lalu masuk ke kamar mandi, ia nyalakan shower yang mengeluarkan air hangat dari pancurannya. Tangannya bergerak meratakan air ke seluruh badannya.
Ceklek. Andre mendengar pintu kamar mandinya terbuka, ia menoleh ke arah pintu dan melihat Hanum berdiri menutup kembali pintu kamar mandi. Matanya membesar melihat Hanum mengenakan dress berbahan satin warna nude yang mengekspos bagian dada dan pahanya.
Hey
Beautiful, beautiful, beautiful, beautiful angel
Love your imperfections, every angle
Tomorrow comes and goes before you know
So I just had to let you knowAndre sama sekali tak berkutik saat Hanum berjalan mendekatinya, menempelkan tubuhnya ke tubuh Andre, kedua mata mereka menatap dalam satu sama lain.
Hanum menggerakkan tangan menuju pundak Andre, sedangkan tangannya yang lain melingkar di pinggang andre.
"Welcome home mas..." Kata Hanum dengan nada yang amat rendah, lalu ia mendekatkan wajahnya ke wajah Andre dan merekatkan bibirnya ke bibir Andre.The way that Gucci look on you amazing
But nothing can compare to when you're naked
Now a backwood and some Henny got you faded
Saying you the one for me, I need to face itAndre yang sudah berada di puncak nafsu melingkarkan kedua lengannya di pinggang Hanum agar badan mereka lebih melekat satu sama lain.
Ia tarik badan Hanum agar bersandar di tembok membuatnya leluasa mengeksplor bagian leher dan dada Hanum.
Tok tok tok tok
Andre berhenti melakukan kegiatannya dan menoleh ke pintu yang diketuk.
"Mas Andre...tok tok tok tok...mas..." Terdengar suara Bi Yati dari luar kamar.
Dalam sekejap Andre membuka matanya dan menyadari bahwa ia tengah bermimpi. Ia melihat ke arah jam digital di meja sebelah tempat tidurnya, jam 8! Padahal tadinya Andre hanya ingin memejamkan mata sebentar setelah subuh, rasanya melelahkan karena ia baru saja sampai rumah sekitar pukul 3 dini hari tadi dari kepergiannya ke Australia.
"Iya iya bi."
Andre mematikan lagu "Beautiful" Bazzi yang masih terputar di laptop yang ada di sebelahnya, ia bergeser ke arah ujung kasur dan menurunkan kedua kakinya sambil menundukkan kepala. Mimpi tadi terasa amat nyata baginya. Wait! Ini... Andre tertawa dengan aneh, ia melihat dibagian bawah celananya, basah!
Sebesar itukah hasratnya pada Hanum?
***
Sejak pagi tadi Hanum tak lepas dari senyumnya, ia merasa senang semalam Andre mengabarinya saat sudah sampai rumah jam 3 pagi, yang kemudian ia jawab : welcome home mas . Dan sekarang teamnya dan team Andre sedang berkumpul di ruang meeting lantai 9 untuk menyambut kepulangan Andre sekaligus mengumumkan closing dari tender fremantle.
Pintu ruangan terbuka, Andre memasuki ruangan, ia tampak tampan pastinya dengan setelan kemeja biru langit dan celana abu. Namun yang menarik perhatian Hanum adalah janggutnya yang tampak agak lebih lebat dari biasanya, dan tak pernah sebelumnya Andre memiliki rambut sebanyak itu di daerah dagunya. Apa ia sesibuk itu sampai lupa bercukur?
"Selamaat...apa ya ini, pagi atau siang." Andre mengernyitkan dahi tampak masih agak linglung.
"Wah lo masih jet lag kayaknya Le." Kata Bu Herna sambil tertawa diikuti semua orang yang tertawa kecuali Hanum, wajah Andre memang tampak lelah.
***
Setelah sekitar 1 jam meeting berlangsung, dan diakhiri dengan riuh suasana merayakan kesuksesan tender fremantle, tim Bu Herna sudah kembali ke meja masing-masing termasuk Hanum .
Senyumnya yang saat pagi merekah kini malah memudar, ia merasa Andre amat memaksakan diri untuk datang ke kantor padahal ia kelihatan sangat lelah ditambah Andre seperti tidak memperhatikan Hanum sama sekali, biasanya ia sesekali melakukan kontak mata dan tersenyum jika bertemu, tapi sejak tadi Andre seakan menghindari saat Hanum mencoba mempertemukan matanya dengan Andre.
Hanum mengambil ponselnya dan melihat home screen tidak ada pesan dari Andre. Ia berpikir apakah ia harus mengirim pesan pada Andre? Tapi pesan apa? Baru lihat kamu punya janggut mas? Kamu kelihatan lelah mas? Are you ok mas, kamu kelihatan lelah? Hanum menggelengkan kepalanya, rasanya terlalu awkward mengirim pesan seperti itu.
Sementara di ruangannya Andre tengah melamun sambil kedua tangannya menopang dagu, ia sedang berpikir apakah Hanum akan merasakan kalau dirinya mengacuhkan Hanum. Habis mau bagaimana lagi ia merasa tidak sanggup menatap mata Hanum setelah mimpinya pagi tadi.
Ia melihat ponselnya, menimbang apa lebih baik dirinya mengirim pesan ke Hanum? Tapi bilang apa? Bilang kalau tadi pagi Andre memimpikan erotis tentangnya? Ia letakkan kembali ponselnya di meja.
Tetap merasa tidak tenang Andre keluar dari ruangan, ia berniat ke ruangan Bu Herna, ya tapi sebenarnya hanya ingin melihat Hanum. Dari kejauhan Andre melihat Hanum dan teman-temannya berjalan keluar ruangan, spontan Andre mempercepat langkahnya.
Hanum, Lani, Nina dan Puri memasuki lift yang hampir saja tertutup, Hanum mencari ruang di pojok kanan lift sedangkan yang lain berdiri berjejer di sampingnya. Baru saja pintu lift akan tertutup tiba-tiba kehadiran Andre membuat pintu lift terbuka kembali.
"Sorry ikut yaa.." Andre langsung berdiri di depan Hanum. Sementara Hanum yang kaget akan kemunculan Andre menegapkan badan yang tadinya bersandar di pojok lift.
Lift berhenti di lantai 10, karena sekarang jam makan siang pengguna lift meningkat, sekitar 6 orang memasuki lift membuat yang didalamnya bergerak menggeser badan masing-masing supaya terdapat ruang untuk orang lain.
Lift berhenti kembali di lantai 9 dan sekitar 7 orang memaksa masuk lift, Andre menengok ke belakang sekilas lalu bergerak mundur mendekati badan Hanum. Tangan kanannya bergerak ke belakang dan menggapai tangan Hanum.
Mata Hanum terbelalak saat tangan Andre menggenggam pergelangan tangannya, ia spontan menengok ke kiri memastikan tidak ada yang memperhatikannya.
Tangan Andre turun ke telapak tangan Hanum, badan Hanum bergerak ke kiri berusaha menutupi tangan kanannya dan Andre dari teman-temannya. Degup jantung Hanum tak beraturan, ia berusaha mengatur nafasnya saat genggaman tangan Andre semakin erat.
Ting. Lift berhenti di lantai lobby, perlahan Andre melepaskan genggamannya, lalu berjalan keluar lift dan mengambil jalan ke sebelah kiri, sementara Hanum berjalan ke arah kanan mengikuti teman-temannya sambil mencoba menengok ke arah Andre.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOUCHED (On Going)
RomanceCerita hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan nama, kejadian dan tempat maka itu adalah unsur ketidaksengajaan Hanum harus merasakan pahit ditinggalkan oleh suaminya dalam kecelakaan saat pergi bekerja. Bersama dengan anaknya Azka yang baru berum...