"Even if you know what's coming, you're never prepared for how it'll feel."
-
"Jadi," mulai Draco menyimpan bukunya keatas meja. "Aku menemukan buku yang kau lihat di mimpimu."
Hermione mengangkat alisnya dan meraih buku itu. "Kau pergi ke Manor?" Tanyanya.
Pria itu mengangguk dan membuat wanita itu mendesah tapi dia tidak mengatakan protes apapun. Hermione pun membuka buku itu sesuai dengan halaman yang diberitahu Draco dan membacanya.
"Aku hanya tidak boleh membunuh siapapun dan aku akan baik-baik saja." Senyumnya, membuat Hermione mendongak. "Apa kau membaca halaman ini dengan baik-baik?"
Draco mengerutkan kening dan mengangkat bahunya, "Iya, cukup baik."
"Disini tertulis jika kau akan mewarisi kutukan apabila ibu kandungmu adalah seorang Werewolf." Jelas Hermione, menunjuk salah satu paragraf.
"Okay, lalu?"
"Ada kemungkinan kau tidak dilahirkan dengan kutukan sejak awal, Draco."
"Baiklah, menurutku hanya ada satu cara untuk membuktikannya."
"Tidak Draco, kau tidak akan membunuh siapapun hanya untuk membuktikannya."
Pria itu seketika memutar matanya tak percaya, "Aku akan bicara dengan orang tuaku."
Mendengar itu Hermione tersenyum padanya dan mengangguk, "Aku akan ikut denganmu."
"Aku akan baik-baik saja, sungguh." Ucap Draco.
Wanita itu tampak ragu namun akhirnya dia membiarkan pria itu pergi.
-
"Aku lahir dengan kutukan."
Kepala Lucius mendongak dari koran yang dia baca, "Siapa yang mengatakan hal itu padamu?" Tanyanya, bangkit berdiri dari kursi.
Draco menyeringai melihat reaksi ayahnya.
Hermione ternyata benar.
"Tidak ada, tapi reaksimu dapat menjelaskan jika semua itu benar." Draco tertawa.
Lucius memberikan tatapan tajam pada putranya dan mondar mandir di depan mejanya, hanya beberapa meter dari Draco.
"Semua itu omong kosong."
"Tidak, tapi cerita 'Aku telah membunuh soulmateku' adalah kebohongan."
Lucius mencengkram tongkatnya dan menarik nafas dalam. "Apa kau memancing kutukan?" Tanyanya, melangkah mendekat.
Draco masih menatap ayahnya kebingungan, sambil melangkah mundur. "Tidak," serunya. "Mungkin ada kemungkinan aku tidak dilahirkan dengan itu sama sekali."
Pria itu tampak memikirkan ucapan anaknya sejenak, "Apa yang membuatmu yakin?"
"Ada sebuah buku mengenai Werewolf di perpustakaan. Disana dikatakan jika aku terlahir dengan kutukan dan kemungkinan jika aku tidak memiliki sedikit tapi tetap saja itu adalah kesempatan."
"Bukankah kau seharusnya mencari tahu apakah itu benar atau tidak?" Tanya Lucius, berjalan kembali ke mejanya.
"Satu-satunya yang harus kulakukan adalah membunuh seseorang."
Lucius mengerang mendengarnya dan menggelengkan kepala, "Tidak. Kau tidak boleh mengambil resiko itu."
"Kenapa tidak?"
"Karena aku tidak akan memiliki seorang bloody Werewolf sebagai anakku."
"Kau jatuh cinta pada seorang 'Bloody werewolf' jadi aku sungguh tidak mengerti apa masalahnya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
soulmates [indover] by irwinq
Fanfiction"We're soulmates." ucap Draco begitu Hermione membuka pintu "Itu sangat frontal, bukankah begitu, Malfoy?" _-_ Draco Malfoy 19 dan Penuh penyesalan Hermione Granger 19 dan Penuh keinginan untuk memulai lagi. _-_ THIS STORY IS NOT MINE Saya hanya seo...