chapter fortyone

259 26 0
                                    

"You deserve to keep the love that you're trying to give to everyone else."

-


Semuanya terasa tenang selama beberapa minggu ini.

Draco tidak berhubungan lagi dengan orang tuanya dan lebih fokus pada misinya bersama para Auror.

Jamie telah tertangkap dan dikirim ke Azkaban dengan vonis hukuman seumur hidup atas partisipasinya dalam ilmu hitam.

Sebenarnya banyak orang yang tidak pantas mendapatkan hukuman di Azkaban, tapi dengan dikurungnya pria itu di sel membuat Hermione tidak perlu terlalu khawatir dengan Draco.

Bahkan alih-alih fokus pada pekerjaannya di Ministry. Wanita itu memutuskan untuk resign dari pekerjaannya, setelah dia berhasil mendapatkan hak untuk para peri rumah.

Walaupun dia sangat mencintai pekerjaannya, dia merasa semua ini mulai membosankan dan dia menyadari jika itu bukan lagi hal yang ingin dia lakukan.

Hermione masih belum yakin apa yang akan dia lakukan selanjutnya tapi dia masih punya banyak waktu untuk memikirkannya.

Semuanya akan baik-baik saja.

Hingga tiba-tiba, Draco jatuh sakit.


-

20 Agustus, 1999

03:17 am

-


"Ini menyakitkan, Hermione." Erang pria itu, berguling di sofanya. 

Hermione mendongak dari majalahnya dan mengerutkan kening, "Aku tahu, Draco. Aku tahu."

"Kau juga merasakannya, bukan?"

"Blaise telah memberikanku ramuan mati rasa, jangan khawatir."

Draco kembali mengerang saat dia berusaha bangun, "Kemana perawat Zabini?"

"Dia ke St. Mungo untuk mengambil hasil scanmu."

"Tapi aku tidak mengerti, apa yang terjadi padaku?"

"Itulah yang tidak bisa mereka ketahui. Tubuhmu tidak bereaksi negatif pada apapun. Itu adalah hal yang tidak normal karena kau baru saja terkena Sectumsempra."

"Maksudmu ketika aku seharusnya sudah mati dan hidup kembali?"

Kepala Hermione tiba-tiba terangkat, "Itu dia."Serunya, bangkit berdiri dari kursi.

"Hermione? Ada apa?" Tanya Draco, berusaha untuk berdiri. 

"Aku-uh Pansy??" Teriak wanita itu, meraih kunci apartemennya.

"Apa?" Jawab Pansy, keluar dari dapur.

Hermione membuang nafasnya sedikit merasa lega dan melemparkan kunci pada wanita itu, sekilas dia melirik Draco.

"Tolong jaga dia, pastikan dia tidak kemana-mana." Katanya, sambil memakai sepatunya.

"Oh, come on!" Erang Draco, jatuh kembali keatas sofa.

Pansy hanya melirik keduanya, sambil mengangguk sebagai jawaban dari perintah wanita itu.

Begitu dia melihat Pansy mengangguk, Hermione pun pergi.


-

"Hello Mrs. Malfoy," sapa Hermione sambil tersenyum, berdiri di depan sebuah pintu yang penuh hiasan.

Narcissa mengangkat alisnya dan melirik wanita itu dari atas kebawah. "Ada yang bisa kubantu, Hermione?"

"Aku sedang mencari sebuah buku dari Perpustakaanmu, karena aku tidak memilikinya."

soulmates [indover] by irwinqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang