chapter one

2.4K 156 1
                                    


"Behind every exquisite thing that existed, there was something tragic."

-

13 Tahun yang lalu.

-

Sebuah buku tua compang-camping, tiba-tiba didorong ke pangkuan Narcissa begitu dia duduk di atas seprai sutra zamrud.

"Bisakah kamu membaca bagian ini untukku, mother?"

Perempuan ini mengangkat alisnya penuh pertanyaan, begitu melihat putranya membawa sebuah buku dengan judul "Soulmate Handbook".

Dia tidak terkejut ada buku mengenai hal itu. Seluruh propaganda mengenai soulmate, membingungkan banyak orang tak jarang banyak yang hanya menerima dan melanjutkan hidup mereka.

Namun, itu tidak menjelaskan mengapa seorang Malfoy menginginkannya sebagai cerita pengantar tidur.

Apa ada alasan mengapa anak berusia 6 tahun sepertimu ingin membaca sebuah buku mengenai cinta?" Narcissa mencoba menahan tawanya begitu melihat wajah pucat putranya kini berubah warna menjadi merah.

"Madame Deshawn membahas hal ini pada session tadi pagi dan aku bingung, jadi aku menemukan ini diruang belajar ayah" jawab Draco, membusungkan dadanya seolah bangga dengan pencapaiannya.

Narcissa menghela nafas namun tidak ingin bertanya lebih jauh "Baiklah, apa ada bagian spesifik yang ingin ibu bacakan?"

Draco membuat suara "humph" begitu ia duduk bersandar pada kepala tempat tidur dan menatap langit-langit."Aku bingung mengenai bagian belahan jiwa kita menerima luka yang sama seperti yang kita rasakan"

Membuka halaman pada bagian yang tepat, Narcissa mulai membaca "Chapter 4, jiwa yang terluka. Jika kamu terluka karena alasan yang tidak berkaitan dengan kebahagiaan sama sekali, belahan jiwamu akan menderita hal yang sama- secara fisik dan emosional. Banyaknya rasa sakit yang diterima penerima awal akan menentukan seberapa besar efeknya pada jiwa lainnya. Cedera dapat berkisar dari memar kecil hingga segala bentuk penyiksaan. Efek ini akan terjadi setelah kau dan belahan jiwamu melewati usia 16 dan tidak akan berhenti sampai salah satu dari kalian mati."

Narcissa berhenti membaca dan mengalihkan pandangannya dari buku untuk menatap Draco yang sedang mendengarkan dengan serius, memeluk beruang coklat rajutannya.

"Draco sayang, kurasa cukup untuk malam ini" ucap Narcissa, menaruh bukunya. Anak itu mempoutkan bibirnya namun tak membantah- tidak ada gunanya.

"Mother? Kapan kau menyadari bahwa kau dan ayah adalah soulmate?" tanyanya. Narcissa berhenti merapikan mejanya dan bahunya tampak menegang mendengar pertanyaan Draco.

"Aku tidak menyadarinya, namun itu cerita yang panjang. Aku akan menceritakannya begitu kau sudah dewasa"Draco mengerutkan alisnya "Janji?"

Narcissa memberikannya senyum kecil dan mengangguk.

"Aku akan memanggil Dobby untuk menidurkanmu" katanya.

"Baiklah, selamat malam ibu-" namun Narcissa tak mendengarnya karena wanita itu sudah keluar dari kamar sebelum anak itu menyelesaikan ucapannya.

Sebuah flash kecil tampak meletus ditengan kamar Draco dan Dobby muncul. "Mrs. Malfoy mengirim Dobby untuk menidurkan tuan muda" ucap Dobby, sedikit membungkuk.

Draco mengangguk dan berbaring dibawah selimut bersama beruangnya dan menutup mata. Dia sudah hampir tertidur namun sebelumnya, ia tak lupa mengucapkan "terima kasih" pada Dobby.

Sejak hari itu, dia memastikan untuk menemukan belahan jiwanya dan melindunginya dengan cara apa pun.

Setidaknya, itulah yang menurut Draco yang berusia 6 tahun bisa dia lakukan.

Namun, dia tahu dia tidak bisa.

~~~~

soulmates [indover] by irwinqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang