chapter twentynine

302 37 0
                                    

"You deserve someone who is terrified to lose you."


-

"Aku kira kita akan belajar di tempatmu..." Hermione menghela nafas sambil mondar mandir.

"Hermione, berhentilah mondar mandir. Kita akan baik-baik saja. Orang tuaku bahkan tidak akan tahu kita ada di sini." ucap Draco. Pria itu duduk di atas meja oak besar yang ada ditengah perpustakaan Malfoy Manor sambil membolak balikkan halaman.

"Tapi aku tahu jika kau sangat benci berada disini. Sungguh, kita tidak perlu kesini." Lanjut gadis itu. Draco mengerang dan berbalik menatap gadis itu, "Aku baik-baik saja."

Hermione berhenti mondar mandir dan melirik padanya, "Apa kau ya-"
"Yes, i'm sure. Sekarang kemari bantu aku."

Gadis itu menghela nafas dan berjalan menuju meja, menarik kursi. Dia duduk saat Draco mulai membaca beberapa halaman dari buku.

"Chapter 23: Ikatan. Ikatan dalam hubunganmu sangatlah penting. Terkadang hal-hal luar biasa terjadi karena hal itu, namun walau begitu, terkadang sesuatu yang terjadi memiliki harga. Sebagai contoh, Ikatan akan membuatmu tahu jika soulmatemu sedang berada dalam bahaya atau tidak. Hal itu dikenal sebagai sensory bond. Kekuatan yang kau terima tergantung kekuatan sensory bond kalian. Beberapa soulmate dapat merekam dimana lokasi soulmate lain berada ketika mereka berada dalam situasi berbahaya." Bacanya.

Draco mendongak menatap Hermione yang tengah mengangguk padanya untuk melanjutkan, "Jenis ikatan lainnya adalah ikatan kedekatan. Semakin kuat ikatanmu, akan semakin besar rasa sakit yang kau rasakan ketika soulmatemu berinteraksi secara intim dengan orang lain selain dirimu."

Pria itu berhenti dan mendongak menatap gadis itu kembali. "Apa sebenarnya yang sedang ku cari disini?" Tanya Draco, Hermione mengangkat bahunya.
"Aku tidak tahu. Sepertinya kita harus tahu lebih banyak sebisa mungkin." jawabnya, menopang dagu.

Draco mengusar rambutnya, "Apa ada sesuatu yang lebih spesifik ingin ku bacakan?" Tanya pria itu, perlahan tersenyum saat melihat cara Hermione menggigit bibirnya ketika gadis itu sedang berpikir. Dia tidak pernah memperhatikan hal itu sebelumnya.

"Mungkin cari sesuatu yang berhubungan dengan tingkah laku? Aku ingin tahu apakah kau akan menjadi arrogan selamanya atau tidak." sarannya. Draco memutar matanya dan fokus kembali pada bukunya.

"Sosok laki-laki cenderung lebih dominan posesif seiring berkembangnya ikatan. Dalam hubungan homosexual, peran posesif akan ditempatkan pada jiwa yang umumnya lebih dominan." Draco mengeluarkan tawa kecil dan membuat Hermione mengangkat alisnya.

"Aku sekarang adalah seseorang yang arogan tapi segera, Aku akan menjadi seorang yang posesif arogan." ucapnya, perlahan menyeringai.
"Apakah dikatakan jika itu akan hilang?" Tanya Hermione.

Pria itu membaca sekilas dan dia kembali mendongak setelah beberapa saat, "Nope. Kau akan stuck bersama seorang posesif, arogan sepanjang sisa hidupmu."

Hermione menyeringai sambil menyilangkan tangannya, "Bagaimana jika aku justru suka dengan ide mengenai dirimu yang posesif?"

Mata Draco melebar, "Save your kinks for the bedroom! Demi janggut Merlin, Granger!" Serunya, menutup buku.

Gadis itu tertawa dan menggelengkan kepalanya, "Baiklah kalau begitu, kita sudah selesai sekarang?"
"Belum selesai." sebuah suara terdengar diambang pintu.

Keduanya berbalik dan bertemu dengan tatapan tajam Lucius, "Draco, Kau tidak memberitahu kami jika kau berkunjung."
Pria itu tidak melirik Hermione sama sekali.

"Yeah, aku sejujurnya berusaha menghindari situasi ini." Draco menghela nafas. Dia bangkit berdiri, merangkul Hermione. "Anyway, kami akan segera pergi."

"Dimana dark mark-mu?" Tanya Lucius, berjalan mendekat. Tatapan Draco berkedip dari ayahnya, ke lengannya dan kembali menatap ayahnya.
"Di samarkan dengan glamour charm." Katanya.

Lucius mengangkat alisnya dan mengulurkan tangan di sepanjang tongkatnya, "Funny. Kau dulu bangga dengan hal itu."

Draco memberikan tawa sarcatis. "Kau tahu apa lagi yang lucu?" tanyanya. Dia tidak memberi Lucius membalas, "Aku dicap seumur hidup untukmu dan Mother."

Draco terdiam dan menunggu Lucius mengatakan sesuatu, tapi pria itu tak melakukannya. Dia masih terdiam, "Aku tidak ingin bergabung dengan Voldemort, tapi aku melakukannya untuk melindungimu. Faktanya, aku akan menolak tapi mereka mengancam kalian berdua." Kata Draco.

Hermione meremas tangannya dan pria itu berbalik menatapnya. Dia bergumam 'Let's go' dan tatapan pria itu melembut. Draco sekali lagi menatap Lucius untuk terakhir kalinya dan menggelengkan kepala.

"Tak satu pun dari kalian yang berterima kasih kepada saya. Kau benar-benar bast-"


Pop

Hermione melakukan apparate untuk mereka berdua kembali kerumah sebelum Draco menyelesaikan ucapannya.

"Guys?"

Draco dan Hermione mendongak menatap Blaise yang tengah memegang dua surat. "Seekor burung hantu mengirim ini beberapa jam yang lalu." Ujarnya, memberikan surat kepada Hermione.

Satu surat di tujukan pada 'Miss Granger' surat yang lainnya' Mr. Malfoy'. Hermione memberikan surat milik Draco dan membalikkan suratnya, dia melihat segel lilin merah dengan cap Hogwarts diatasnya.

"Pasti undangannya." Ucap Hermione. Dia membuka suratnya dan mengeluarkan selembar kertas yang terlipat rapi.

Draco membuka miliknya dan melirik Blaise, "Jumat 5 July, kamu bisa menjadi plus one-ku jika kau mau." Katanya, memberikan Blaise undangannya. Pria itu melirik sejenak kertasnya dan mengangkat bahu, mengembalikan undangan pada Draco. "Ball bukan gayaku dan Pansy." Ucapnya.
Draco mengangguk, "Cukup masuk akal."

"Tunggu," Sela Hermione, berbalik menatap Draco. "Apa itu artinya kau tidak akan pergi?"
"Maybe."
"Please."
"Well...." Pria itu tampak ragu.

Hermione meraih tangannya dan menatap mata pria itu, "Itu adalah pesta topeng. Tidak ada yang akan tahu itu kamu jika kau menggunakan topeng." Katanya. Draco masih terlihat ragu tapi pria itu akhirnya mengangguk.


-


Hola
Have/had a great day

soulmates [indover] by irwinqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang