"We all have stories inside of us beating against our rib cages, yearning to be set free."
-
Beberapa jam sebelumnya
-
"Potter aku butuh bantuanmu."
Hermione mendongak dan menaikkan alisnya, "Bantuan apa?"
"Kencan dengan Hermione."
"Baiklah, aku bantu."Draco memberitahu Harry jika salah satu dari chapter di dalam buku mengatakan bahwa kedua jiwa akan menemukan diri mereka tiba-tiba menjadi apa yang disukai jiwa lainnya.
Entah itu sesuatu yang sederhana seperti kucing, atau sesuatu yang rumit seperti seni ramuan, level ketertarikan tergantung dengan besarnya ikatan.
Alhasil, Draco menemukan dirinya tertarik dengan ide mengenai piknik di dekat danau.
"Kau tahu, Hermione dari dulu sangat suka dengan piknik sejak tahun ke enam." Kata Harry, memberikan segelas kopi pada Draco.
Si pirang menyesap minumannya dan mengangkat bahu, "Sebenarnya itu karena diriku. Kami dulu sering keluar bersama dan menghabiskan waktu di danau."
Draco menyeringai begitu mata Harry membelalak. "Dia tidak pernah memberikan kursus pada Hufflepuff, bukan?" Tanyanya, menaruh gelasnya keatas meja kopi.
"Tidak," jawab Draco. Harry bersandar dan menatap lampu gantung.
"Semua itu tampak masuk akal sekarang..." Mulainya. Draco terkekeh dan menggelengkan kepalanya.
"Saya yakin itu, Potter."
-
"Baiklah, jadi aku akan mengatur semua ini di balik pepohonan?" Tanya Harry, naik ke atas broom. Draco mengangguk, "Hermione akan segera kembali dari Ministry jadi begitu kau selesai, kau bisa langsung pulang."
Sekarang gantian Harry yang mengangguk.
"Aku sangat menghargai bantuanmu, Potter." Kata Draco, memegang basketnya.
"Well, kurasa aku tidak pernah benar-benar mempertimbangkan fakta bahwa kau telah berubah menjadi orang yang lebih baik. Ini satu-satunya hal yang bisa kulakukan." Dia mengangkat bahunya.Draco terkekeh dan menggelangkan kepalanya, "Jangan khawatir, banyak orang yang masih berasumsi aku masih bagian dari kegelapan dan semacamnya."
"Kurasa pemikiran tentang salah satu death eater bukan lagi seorang penjahat hanya salah satu hal yang tidak ingin di percayai orang-orang. Itu membuat mereka mempertanyakan moral." kata Harry."Yeah tapi aku pernah terlibat. Anyway, sebaiknya kau segera pergi. Sekali lagi terima kasih, Potter."
"Anytime, Malfoy."Sebelum Draco sempat mengatakan apapun, Harry segera menjauh dari tanah dan terbang menjauh.
-
Saat ini, pukul 21:15
-
"Bagaimana kau bisa tahu aku suka kencan piknik?" Tanya Hermione, menyuap sebuah Strawberry untuk Draco. Pria itu mengangkat bahu sambil menguyah, "Bagian dari ikatan kurasa."
Hermione tersenyum sambil menyesap segelas lemonade-nya dan mulai memandang danau di hadapannya. "Rasanya seperti kembali ke tahun keenam lagi, tidakkah kau merasakannya?"
Draco memikirkan hal yang sama sejenak sebelum berbalik menatap gadis itu. "Aku tidak peduli tahun berapa selama aku bersama denganmu." Ujarnya, mengalihkan tatapannya setelah beberapa detik.
KAMU SEDANG MEMBACA
soulmates [indover] by irwinq
Fanfic"We're soulmates." ucap Draco begitu Hermione membuka pintu "Itu sangat frontal, bukankah begitu, Malfoy?" _-_ Draco Malfoy 19 dan Penuh penyesalan Hermione Granger 19 dan Penuh keinginan untuk memulai lagi. _-_ THIS STORY IS NOT MINE Saya hanya seo...