XI

4.6K 451 13
                                        

Yoohoo

Aku kembali setelah menenangkan diri karena kenal writer block. Entah apapun sebutannya, kemarin benar-benar gak bisa nulis satu katapun. Idenya ada tapi buat merangkai gimana bisa jadi ini jadi itu, kek sulit banget.

Tolong apresiasi chapter ini, teman-teman.

Karena kemarin aku sempat kepikiran, apa kalian kurang suka sama cerita ini, atau hal-hal lain. Maafkan keinsyekuran hati ini

Mata indah itu perlahan terbuka, menampilkan manik legam bak jelaga yang semalaman terpejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata indah itu perlahan terbuka, menampilkan manik legam bak jelaga yang semalaman terpejam. Mata itu perlahan mengembun, membuat genangan yang siap meluncur kapan saja.

Jerry sadar di mana ia sekarang. Di mana ia terbangun sekarang. Bahkan, untuk beberapa hal, ia lebih memilih berakhir di dalam hutan daripada harus berakhir seperti ini.

"Aku ... kembali lagi ternyata."

Jerry sadar, ini adalah ruangan milik Juan. Yang berarti ia kembali ke dalam suku itu. Suku yang ingin dia tinggalkan, meninggalkan Juan, meninggalkan semua yang ada di dalam sini.

Jadi usahanya untuk melarikan diri berakhir sia-sia?

Mata Jerry terpejam kembali, membuat air mata yang menggenang kini turun melewati pelipisnya.

"Sialan ..."

Jerry benar-benar marah bercampur sedih, benar-benar menjadi satu. Apa yang terjadi ke depannya? Juan kembali menangkapnya, apa dia akan dihukum karena melarikan diri?

Jerry kembali membuka mata, ia perlahan bangun. Sinar matahari yang masuk melalui celah, membuatnya tahu jika hari sudah beranjak siang. Namun, ia tidak dapat menemukan siapapun di sini.

Apa ini kesempatannya untuk kabur kembali?

Jerry segera menggeleng cepat kala ide itu tiba-tiba saja terlintas. Ia tidak ingin hanya dengan modal nekat melarikan diri seperti kemarin, dan berakhir pingsan karena kekurangan energi.

Percobaan kedua haruslah dengan cara yang matang, dan tidak terburu. Ia tidak ingin percobaannya gagal dan ia malah akan berakhir di sini kembali. Membayangkan apa yang akan terjadi jika ia ketahuan melarikan diri, sudah membuat tubuhnya merinding.

"Aku tidak melihat Juan, apa dia kembali sibuk dengan tugasnya sebagai Fylís baru?"

Jika dipikir, semenjak Juan menjadi Fylís, waktu mereka berkurang drastis. Dan bagaimana bisa Jerry baru menyadarinya sekarang? Ditambah Fylís sebelumnya tidak ada di tempat, ia harus membuat rencana dengan baik dan sangat matang.

"Haruskah aku keluar? Tapi ... apa aku akan dihukum?"

Setelah mencari solusi dari pikirannya yang berkecamuk. Untuk memilih tetap diam sampai Juan datang atau keluar untuk mencari Juan. Pilihannya jatuh pada rencana keluar untuk menemui Juan.

✔[ TERBIT] DEEPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang