XXI

3.6K 376 14
                                        

Halo halo halooo
Berapa lama kita tidak bertemu

Maaf karena hilang tanpa kabar. Sejujurnya belakangan ini aku sibuk dengan rl.

Apa ada yang masih mantengin ini cerita?

Jangan lupa vote dan comment

"Terima kasih atas kerja kerasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih atas kerja kerasnya."

Xavier tersenyum lega saat schedule-nya hari ini telah selesai. Ia benar-benar ingin pulang dan tidur. Ditambah keberadaan Julian sebagai partnernya hari ini membuat Xavier sedikit tidak nyaman.

Pria itu terus menerus menatapnya sepanjang waktu istirahat. Bahkan, sesaat sebelum memulai sesi photoshoot Julian juga menatap intens dirinya.

"Xavier, istirahat dulu sebentar. Aku harus membereskan beberapa perlengkapan sebelum kita pulang."

"Hm. Bangunkan aku jika sudah selesai, aku ingin memejamkan mata sebentar."

Dennise tertawa pelan melihat tingkah laku Xavier. "Take your time, aku keluar sebentar mengambil barang lain."

"Hm ..."

Dennise meraih tas kecilnya, ia akan membeli beberapa camilan untuk mengganjal perut Xavier sebelum makan malam. Dennise menoleh sekali lagi untuk memastikan Xavier telah tertidur atau belum.

"Kelinci itu benar-benar kelelahan. Haruskah cutinya kuajukan?"

Dennise tersenyum kecil sebelum menutup pintu ruang istirahat milik Xavier. Ia harus cepat menyelesaikan pekerjaannya, agar Xavier bisa kembali lebih awal.

***

"Juan ... kita akan ke mana sebenarnya, aku lelah~"

Juan terkekeh melihat tingkah Jerry yang sedari tadi mengomel pelan. "Bagaimana kamu bisa lelah? Kamu terus kugendong sejak tadi."

Jerry semakin cemberut, "Juan ... apa kamu memiliki ingatan tentang tempat ini? Yang menurutmu mencurigakan?" Jerry menyandarkan kepalanya pada bahu Juan.

"Tidak ada, setiap hari terlewati dengan hal-hal yang sama. Aku akan pergi keluar untuk berburu dan pulang dengan hasil buruanku. Hidupku berputar seperti itu, sebelum kamu datang."

Jerry semakin menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Juan.

'Juan ... aku kembali bermimpi tentang kita.'

"Kita sudah sampai."

Jerry mendongak, matanya berbinar melihat pemandangan di depannya. Air terjun yang tidak begitu tinggi, air jernih yang mengalir, juga suara berisik yang menyegarkan.

✔[ TERBIT] DEEPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang