XXXIII

2.3K 229 18
                                    

Yahooooo

Aku kembali!!

Jangan lupa Vote dan komen ya

Jangan lupa Vote dan komen ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seperti menjadi simpanan?"

Tubuh Almeris menegang, tangannya tanpa sadar mengepal. Membuat Lucian yang melihat itu semakin menyeringai, "Mengapa mengepalkan tangan? Kamu kesal karena ucapanku adalah fakta?"

"Tutup mulutmu, Lucian! Jangan sembarangan memfitnah orang."

Lucian menutup mulutnya, raut wajahnya sangat menggambarkan jika ia sedang terkejut, pura-pura terkejut lebih tepatnya. "Ah, benarkah? Maafkan aku, Almeris, telah memfitnahmu." Lucian memasang raut wajah sedih, membuat Almeris tersenyum remeh. Namun, seketika terdengar tawa menggelegar dari Lucian, jangan lupakan raut wajah yang menurut Almeris sangat mengejeknya.

"Ada apa denganmu?"

"Bagaimana aku memfitnahmu jika semua yang aku katakan memang kenyataannya?" Lucian berjalan mendekati Almeris, membuat wanita itu menegang. "Aku melihatmu keluar dari kediaman mantan Fylís itu," bisik Lucian.

Lucian melangkah menjauh dari Almeris, berbalik untuk segera pergi. Namun, dihentikan oleh Almeris yang mencengkeram lengannya.

"Kapan? A-aku tidak pernah melakukan hal seperti itu! Berhenti memfitnahku!"

Tangan Lucian terulur melepas paksa tangan Almeris yang mencengkeramnya. Ia tersenyum tipis penuh ejekan melihat wajah Almeris yang memucat. Tangannya bergerak membenahi poni Almeris yang jatuh di wajahnya, ia menyisipkannya di belakang telinga Almeris.

"Nona Manja, kamu memang unggul. Tapi kamu juga tidak bisa menyangkal, jika pendamping seorang Fylís haruslah seorang perawan. Dan aku ragu kamu masih berada di posisi itu."

Almeris menepis tangan Lucian, "Akan aku buktikan jika aku layak menjadi pengganti Jerremy."

Lucian menggeleng pelan melihat betapa keras kepalanya Nona Manja di depannya ini. Ia hanya mengabaikannya dan berbalik pergi, "Teruslah berusaha, bahkan orang yang kamu kejar kini tengah menghilang bersama istri tercintanya."

Almeris mengambil sebuah gelas bambu dan melemparkannya ke arah pintu yang sudah tertutup untuk melampiaskan emosinya karena Lucian.

"Sial!"

***

Juan memeluk tubuh Jerry yang kini meringkuk dalam dekapannya. Mereka kelelahan, dan menemukan sebuah goa kecil. Jadilah mereka berteduh sebentar menunggu hujan reda.

Vegetasi-nya sudah sedikit terbuka membuat hujan dapat masuk ke dalam hutan. Jerry menghela napas, vegetasi yang terbuka menandakan mereka memang berada di jalan yang benar untuk segera keluar dari sini.

✔[ TERBIT] DEEPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang