XXXV

2.8K 304 19
                                        

Aku kembali

Btw kemarin aku update yang vote sedikit anjim
Hayati sedih

Chap ini harus bisa sampe 100 vote sih asli, kalo cepet up nya juga cepet. Kemarin dikit banget seriusan😭

Harus vote dan comment 👿

REVISI BAB TERAKHIR, MULAI BESOK CHAPTER BARU DIRILIS

Juan masih menatap wanita itu yang tetap diam tidak menjawab pertanyaannya, sampai seorang komandan polisi datang menghampirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juan masih menatap wanita itu yang tetap diam tidak menjawab pertanyaannya, sampai seorang komandan polisi datang menghampirinya. "Sir, semua sudah diamankan, ada lebih dari seratus orang belum termasuk para wanita dan anak-anak. Jika ditotalkan ada lebih 150 orang yang terlibat dalam hal ini."

"Amankan mereka. Pisahkan antara pria dan wanita, untuk anak-anak kirim mereka ke rumah singgah dulu. Dan juga, amankan wanita ini, aku ingin menginterogasinya lebih dulu," kata Juan tanpa menoleh ke arah komandan polisi ini, ia memilih berbalik pergi.

"Mengapa kamu masih hidup?" Suara Lucian menghentikan langkah Juan yang meninggalkan kerumunan itu.

Juan melirik ke belakang di mana Lucian yang menatapnya tajam, "Apa ada alasanku untuk mati?"

"Kamu-! Kamu seharusnya sudah mati, Juanda!"

Juan berbalik menghampiri Lucian yang kini meronta untuk dilepaskan. Bahkan, wanita itu juga berteriak seperti orang gila menginginkan kematiannya. Juan tidak mengerti dendam apa yang ada pada wanita ini sehingga menginginkan dia mati.

Tangan Juan mencengkeram dagu Lucian, membuat wanita itu mendongak menatap Juan yang kini melihatnya datar. "Beri aku satu alasan. Jika alasanmu tidak masuk akal, maka bersiaplah dengan akibatnya." Juan menghempaskan wajah Lucian sehingga wajah wanita itu berpaling.

"Kamu! Semua alasanku berawal darimu, Sialan! Kamu merebut semua yang harusnya jadi milikku!" Napas Lucian memburu, sorot matanya terlihat seperti hewan yang kalah terhadap musuh. "Harusnya tahta Griffith menjadi milikku, bukan milikmu! Dan Almeris, aku mencintainya. Tapi dia malah terus memikirkanmu, sepanjang hari dia terus mengocehkan hal-hal tentangmu. Aku muak! AKU MUAK, JUAN!!"

Juan tertawa keras, menertawai kebodohan wanita yang sayangnya memiliki garis darah yang sama dengannya. "Lihat, bahkan darah Griffith yang terkenal jenius tidak mengalir dalam dirimu. Kamu hanya punya darah mereka, tapi tidak memiliki bakatnya. Omong kosong, Lucian."

"Kamu terlihat sangat bahagia dengan pria itu, kamu juga sangat sombong dengan tahtamu! Aku benci melihat senyummu, Juan!! Aku benci melihat kamu tampak bahagia, sedangkan aku menderita!"

Juan menundukkan kepalanya, membuat kepalanya sejajar dengan wajah Almeris. "Tidakkah kamu sadar? Aku memiliki tahta itu karena memang itu adalah milikku. Lalu mengapa kamu tidak dapat? Karena, kamu seorang Griffith yang dibuang. Jangan lupakan darahmu bukan murni seorang Griffith, itulah alasan utama kamu tidak mendapatkan tahta Griffith yang menjadi impianmu."

✔[ TERBIT] DEEPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang