Happy Reading ✨️
***
Lima bulan berikutnya, sebenarnya Adam sudah tidak mampu lagi hidup tanpa Cira di sisinya. Akan tetapi ia harus tetap profesional dengan jabatan yang saat ini menjadi sebuah tanggung jawab besar yang papanya berikan kepadanya beberapa tahun yang lalu. Sejak bulan kemarin, Adam telah disibukkan oleh pekerjaannya, untung ada Aydin yang senantiasa membantunya. Adam tidak bisa membayangkan jika saja bukan Aydinlah sekretarisnya, mungkin sekarang perusahaan Zhafir Group sedang di ambang kebangkrutan.
Kalian jangan menanyakan Gavin dan kenapa suami mesumnya Redyna itu tidak lagi membantu sang putra dalam mengurus perusahaan keluarga, padahal keadaan Adam sedang tidak baik jika harus menangani perusahaan raksasa itu. Gavin telah pergi ke Inggris menyusul Redyna bersama Zaky, katanya bulan ini anaknya Vian lahir ke dunia.
Mamanya itu sejak mengetahui bahwa dia akan memiliki seorang cucu, Redyna sering kali bolak-balik Inggris-Indonesia cuma untuk memastikan cucu yang sedang dikandung kekasih Vian itu baik-baik saja. Sungguh perhatian sekali mamanya itu. Andai Cira yang tengah hamil anaknya, Redyna akan jauh lebih senang, apalagi Adam yang menjadi orang paling bahagia jika memang Cira—istrinya sedang mengandung benihnya.
Huh, rupanya khayalan Adam terlalu tinggi dan jauh, sulit untuk digapai. Jangankan Cira hamil, menemukan keberadaan wanita itu saja Adam tidak bisa. Ini sudah hampir satu tahun Adam mencari Cira tapi tak membuahkan hasil sama sekali dalam pencariannya.
Apa kalian pikir Adam tidak menyuruh orang untuk mencari Cira? Kalian salah besar! Sejak Adam menginginkan Cira kembali ke kehidupannya, ia sudah bergerak begitu cepat demi mencari di mana keberadaan Cira. Adam sudah mengerahkan Berpuluh-puluh orang mencari Cira, bahkan detektif andal dan terkenal pun rela ia bayar mahal agar dapat mengetahui keberadaan wanita itu yang tiba-tiba hilang bak ditelan bumi.
Seluruh cara Adam telah gunakan, tetapi tak ada satu pun yang mendapatkan titik terang pencariannya terhadap Cira. Terlebih seorang detektif yang Adam bayar mahal pun tidak memberinya informasi yang ia inginkan sepeser pun. Hasilnya tetap sama, tidak ada yang bisa melacak Cira—istri tercintanya.
Jika sudah seperti ini, Adam harus apa? Kepergian Cira yang sulit untuk diketahui keberadaannya sungguh amat misterius, seperti ada seseorang di balik semua ini yang membantu Cira pergi dari kehidupan Adam.
Adam turun dari Audi A8 L miliknya, berjalan gontai menuju pintu utama rumah kedua orang tuanya. Tepat saat Adam membuka pintu, ia kejutkan dengan keberadaan Erza yang cukup rapi, apalagi ada sebuah koper di sebelah adiknya itu.
Mau pergi ke mana si Erza?
“Mau ke mana?” tanya Adam menelisik Erza dari atas sampai bawah, koper berukuran besar itu tak luput dari tatapannya.
“Eh?” Erza mendongak dari layar ponsel yang kini tengah ia mainkan. “Baru pulang, Bang?” Bukannya menjawab, laki-laki itu malah bertanya balik membuat Adam menggeram tertahan.
Mendengar geraman sang Abang yang tampak menyeramkan, Erza tersenyum kikuk dan mulai memasukkan ponselnya ke dalam saku celana jeans. “Untuk semingguan ini gue bakal berangkat ke Inggris. Emaknya keponakan gue baru aja dibawa ke rumah sakit, bentar lagi mau lahiran. Tadi Bang Vian telepon, gue lupa udah pembukaan berapa, tapi yang pasti keponakan gue bentar lagi lahir. Gue harap sih pas gue nyampe di sana si keponakan belum lahir duluan, biar gue bisa jadi saksi detik-detik kelahirannya.”
“Lo mau ninggalin gue sendirian di sini?!” bentak Adam. Semuanya telah pergi meninggalkannya, mulai dari Cira, Redyna, Gavin, Zaky, dan kali ini Erza juga akan pergi dengan alasan ingin menjadi saksi di kelahiran sang keponakan. Apa-apaan ini!

KAMU SEDANG MEMBACA
The Angry Husband [Completed - Revisi]
Lãng mạn[Yuk, follow dulu akun ini sebelum membaca] * Sequel 'Gavin Is My Husband' * Disarankan untuk membaca 'Gavin Is My Husband' terlebih dahulu. 📢 𝗝𝗶𝗸𝗮 𝗸𝗮𝗹𝗶𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗲𝗺𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗿𝘂𝗽𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝘀𝗲𝗽𝗲𝗿𝘁�...