~Prolog~

620 107 43
                                    

Di sebuah apartemen yang terletak di kairo Mesir,terlihat seorang wanita cantik dengan gamis berwarna mocca sama halnya dengan warna jilbab syar'i serta tak lupa juga cadarnya tengah menikmati pemandangan malam hari dikota kairo dari balkon kamarnya.

"MasyaAllah, indahnya" gumamnya sudut bibir terangkat keatas hingga menciptakan senyuman yang manis ditambah lagi dengan kedua lesung pipi yang terlihat sangat jelas ketika ia tersunyum dan bagi siapapun yang melihatnya akan terpesona sama kecantikan seorang, Kinara Syaquilla Nafizza.

"Nggak terasa besok udah harus kembali ke Indonesia" Ia ingin sekali tinggal lebih lama lagi ditempat ia menimba ilmu sekaligus melupakan seseorang di masa lalunya. Namun urusan nya disini sudah selesai dan ia tidak punya alasan yang kuat untuk tetap bertahan dinegara ini. Walaupun sebenarnya ia belum 100% melupakan seseorang di masa lalunya itu.

Sudah setengah jam lebih ia berada di balkon kamarnya,ia memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya karena angin luar semakin dingin tidak baik untuk kesehatan.

Ia mengecek kembali barang barang yang ada di dalam kopernya apakah ada barang yang tertinggal atau sudah ia masukan semua ke dalam koper. Setelah memastikan tidak ada barang yang tertinggal ia pun menutup kopernya dan meletakkannya disamping meja belajar miliknya.

Pukul dua dini hari nara bangun karena ingin melaksanakan shalat sunnah.setelah menyelesaikan shalat nara memilih untuk membaca Al-Quran sembari menunggu azan subuh berkumandang.tak lama kemudian azan subuh berkumandang.

"Alhamdulillah" ucapnya seraya menutup mushaf alquran.

Nara beranjak dari duduknya untuk mengambil wudhu dan melaksanakan shalat.setelah selesai, nara bersiap untuk keberangkatan nya menuju ke tanah kelahirannya yaitu ke Indonesia.pukul 04.40 nara sudah selesai berpakaian.

"MasyaAllah, sudah cantik sekarang waktunya pergi deh" gumamnya seraya melihat dirinya di pantulan cermin

"Dadahh mesir,aku pasti akan merindukanmu.aku janji suatu saat aku pasti akan kembali lagi kesini" gumamnya sebelum akhirnya menutup pintu apartment miliknya.

Didepan pintu apartment nya sudah berdiri dua orang yang akan mengantarkannya menuju bandara. Dua orang itu adalah Arwa Syafiqa dan suaminya Arfan Sarfraz.

"Udah siap"tanya arwa

"Udah"

"Yuk berangkat"

"Mbak, walaupun pertemuan kita hanya 2 tahun jangan lupain Nara ya"

"Kamu ini ngomong apa sih, nggak mungkin lah mbak lupain kamu. Kamu itu udah mbak anggap sebagai adek mbak sendiri"

"Kamu juga jangan lupain mbak, mentang mentang mbak cuma tetangga kamu nanti kamu lupain mbak lagi"

"Mbak memang cuma tetangga aku, tapi mbak lebih dari sekedar tetangga buat aku mbak itu udah aku anggap sebagai kakak aku sendiri jadi aku nggak mungkin lupain mbak gitu aja"

"Yuk berangkat,nanti kamu ketinggalan pesawat lagi"

Nara pun diantar oleh arwa dan suaminya menuju bandara.

"Mbak yakin nggak mau ikut nara aja pulang ke Indonesia?!" Tanya nara sebelum keluar dari dalam mobil.

"Sebenarnya sih mbak mau ikut, mbak juga kangen sama keluarga mbak"

Beautiful Scenario AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang