Saat ini mereka berdua sedang berada di kamar nara nobar kartun kesukaan mereka yaitu upin&ipin.Sebenarnya sih yang nonton cuma afsa doang sih nara nggak ikut nonton karena sedari tadi asyik sendiri dengan pikirannya.
Afsa yang sedari tadi memerhatikan sahabatnya itu yang melamun seperti sedang memikirkan sesuatu pun memutar bola mata nya jengah.
"Lu kenapa sih dari tadi melamun terus kesambet baru tau rasa lu,mendingan lu makan tu seblak lu daripada melamun kayak orang kebanyakan utang" cibir nya
"Iya iya gue makan,bawel"ucap nya seraya mengambil mangkok yang berisi seblak panas yang ia beli tadi sore
"Lu sebenarnya ada masalah apa sih dari tadi gua perhatiin dikit-dikit melamun"
"Nggak ada masalah apa apa sih,gue tu melamun karena gue heran aja kenapa upin&ipin nggak gede gede padahal nih dari gue TK tu film kartun juga udah ada dan sekarang gue udah gede tapi upin&ipin masih jadi bocil TK aja" ujarnya menceritakan kenapa ia melamun terus daritadi kepada afsa sebenarnya yang ia pikirkan bukan tentang kenapa upin&ipin nggak gede tetapi kenapa pada saat di berada di dekat Aldan tuh rasanya kayak nyaman aja gitu tetapi ia tidak mau menceritakan kepada afsa karena ia mau menyakinkan dirinya dulu sebenarnya ada apa dengan dirinya.
"Apaan sih lu nggak jelas banget,terus lu nanya ke gua.gua nanya kesiapa dong"
"Udahlah daripada gua ngurusin lu yang ada ntar gue ikutan gila kayak lu" ujar nya sewot, seraya kembali menonton kartun nya dan memakan seblak yang dibelikan oleh nara tadi sore.
"Eh fa, kok si aldan nggak telfon gue ya.kan kata nya dia mau telfon gue"tanya nya pada afsa yang sedang asyik menonton kartun sambil menikmati seblaknya
"Mungkin dia dah punya pacar kali mangkanya lu nggak ditelfon, mungkin sekarang dia lagi telfonan sama pacarnya atau mungkin lagi keluar sama pacarnya" ujar nya membuat overthinking sang sahabat
"Tapi tadi dia bilang belum punya pawang kok, itu berarti dia belum punya pacar afsa"
"Terserah lu aja deh, emang susah kalo ngomong sama orang yang lagi kasmaran"
"Siapa juga yang lagi kasmaran" kilahnya
Setelah perdebatan itu selesai, beberapa menit kemudian ponsel nara berbunyi.Nara segera melihat siapa yang menelepon nya dan ternyata disana tertera nomor yang nara tidak ketahui itu nomor siapa.
Dretttt.....
"Siapa yang nelpon lu,ra." tanya afsa
Nara memperlihatkan ponsel nya kepada afsa seraya mengedikkan bahu pertanda tidak tahu itu nomor siapa.
"Fa,enak nya angkat nggak ya, tapi kalau gue angkat dan ternyata yang nelpon itu bukan aldan gimana" tanya nya
"Ya terserah lu mau angkat apa nggak tu pangggilan,kan itu urusan lu bukan urusan gue" jawabnya sedikit ketus karena ia masih ngambek sama Nara
"Yaudah deh gue angkat semoga yang nelpon ini aldan" ujarnya sebelum menggeser ikon berwarna hijau tersebut
"Assalamu'alaikum" ujarnya
"Kok lama sih ngangkat nya, kamu udah tidur ya, aku ganggu kamu ya maaf yah kalo aku ganggu yaudah aku matiin aja deh"tanya nya bertubi tubi
"Jawab salam gue dulu, baru setelah itu gue jawab pertanyaan lo" ujar nya sedikit ketus
"Iya waalaikumsalam, maaf kelupaan jawab salam hehehe"
"Iya, tapi lain kali nggak boleh lupa lagi kalau jawab salam"
"Gue jawab pertanyaan lo yang mana dulu"
"Semua"
"Pertama, gue lagi berdebat sama si afsa jadinya nggak kedengeran kalau lo telpon.kedua,gue belum tidur dan lo gak ganggu gue" ujar nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Scenario Allah
Novela Juvenil"Mungkin 2 tahun adalah waktu yang sangat lama bagi semua orang. Namun tidak bagiku, waktu 2 tahun tidak cukup untukku menghapus nama mu dari hatiku." ~Kinara Syaquilla Nafizza~ "Maafkan aku yang dulu pernah menggoreskan luka di hatimu hingga kamu t...