~Chapter ke 25~

83 4 0
                                    

Ujian sekolah telah usai. Kini Afsa berniat mengajak Nara untuk merefresh sejenak otak mereka setelah semingguan bergelut dengan soal soal yang cukup membuat otak mengepul.

"Cuyy, ngemall yuk! Dah lama kita nggak ngemall bareng. Ajak Alsa sekalian biar tambah rame." usul Afsa.

"Boleh dehh. Bentar gue telepon Alsa dulu." Nara mengangguk setuju dengan ajakan Afsa. Ia merogoh sakunya kemudian menghubungi Alsa.

"Assalamu'alaikum, Al, ini gue sama Afsa mau ngemall bareng, lo bisa ikut nggak?"

'Yah sorry, Nar, gue udah ada janji sama Gara mau ke pantai.'

"Yaudah deh, nggak papa. Have fun ya disana."

"Gue tutup ya,"

'Iya, sorry ya, Nar. Gue nggak bisa,'

"Hmm, Assalamu'alaikum."

'Wa'alaikumsalam.'

Panggilan pun terputus. Nara menoleh ke arah Afsa yang berbinar menunggu jawaban dari Nara.

"Tu anak nggak bisa katanya mau jalan sama pacarnya." ucapa Nara sambil menggelengkan kepalanya.

"Yaelah, pacaran mulu heran dah. Kapan lagi coba kita punya waktu yang pas kayak gini.

"Mau gimana lagi, Fa, lo juga ngajakin nya dadakan. Ya jelas lah pasti ada yang nggak bisa ikut. Makanya kalo mau pergi bareng tuh direncanakan dulu, jangan dadakan kayak gini."

"Dadakan lebih enak, Nar, apalagi baru banget di angkat dari wajan, anget-anget, dicocol pake saos. Behh pasti mantapp."

"Mulai deh mulai, gue bahas nya apa lo nyambungnya ke apa. Lama-lama lo kayak si Alsa tau nggak, cuma makanan yang lo pikirin."

"Udah yuk, ndang gage selak wengi!" kata Nara sambil menyeret paksa Afsa.

"Berdua aja nih, kita?"

"Yaiyalah, mau ajak sape lagi? Cowo? Ntar yang ada ngedate bukan me time."

"Inikan kita mau Me Time jadi cukup berdua aja, okay!"

Mobil pun melaju menuju salah satu mall yang ada di kota besar tersebut.

Afsa pun keluar tak lama disusul juga Nara yang ikut keluar dari mobil Afsa.

"Fa, ngapain lo gaya-gaya kayak gitu? Pake kacamata segala pula, kita ini mau nge-mall bukan mau ke pantai."

"Copot nggak! Malu-maluin gue aja tau nggak."

"Lama-lama lu tuh kayak emak gue tau nggak, cerewet. Ini tuh biar kayak anak-anak sosialintah! Eh, maksud gue Sosialitahh."

"Yuk masuk!" Tangan Afsa sudah melingkar manis di tangan Nara dan bersiap untuk menggandeng nya memasuki mall bersama.

"Copot dulu sana kacamata lo! Noh, nggak malu lo dilihatin banyak orang kayak gitu." pasalnya kini perhatian semua orang terpaku pada Afsa. Bagaimana tidak, Afsa yang mengenakan seragam sekolahnya dan tas gendongnya tak lupa juga kacamata hitam yang bertengger rapi menutupi matanya.

"Iya iya, gua copot." ucap Afsa sambil mencopot kacamata yang bertengger cantik di matanya.

"Nih, udah gua copot. Puas!" tambahnya sambil menatap sewot ke arah Nara.

Nara mengangguk sambil me-ngelist barang apa yang hendak ia beli nanti.

"Kemana dulu nih, kita?"

"Jajan dulu nggak sih?"

"Let's Go!" seru Afsa girang. Ia pun menarik tangan Nara dengan penuh semangat dan bersiap menuju ke rak berisi makanan ringan dan teman-temannya. Namun ponsel Afsa tiba-tiba berdering menandakan ada yang menghubunginya.

Beautiful Scenario AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang