~Chapter ke 23~

78 16 1
                                    

"Nara ini gaun kamu,untuk ke acara tunangannya Afsa, nanti."

"Makasih Umma, udah di buatin gaun nya. Jadi ngrepotin umma deh, padahal beli kan lebih praktis."

"Lho, ngapain beli kalo Umma bisa buatin. Kalo mau beli mending di Umma saja, nanti kan uang kamu balik ke Umma lagi jadi nggak akan rugi."

"Yaudah. Nanti, setelah aku ke acaranya Afsa, aku kasih uangnya ke Umma."

"Umma becanda sayang. Masa Ummat
tega sama anaknya sendiri sih ngambil uang anaknya?"

"Tapi nggak papa lho, Umma. Jangan mentang mentang aku anaknya umma, terus aku nggak bayar gitu. Umma juga harus professional walaupun sama anak sendiri,"

"Becanda sayang, udah ih kok ditanggapin serius sih."

"Udah, mendingan kamu anterin ini ke rumah nya Tante Syifa."

Nara menerima uluran paper bag yang didalam nya berisi sebuah gaun desain umma sendiri.

"Ini apa umma?"

"Itu gaun, buat Alsa."

"Yaudah, aku ambil kunci motor dulu, setelah itu baru aku anterin gaun ini ke rumah nya Tante Syifa."

"Berangkat Umma, Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam, hati hati jangan ngebut!"

"Oke, siap ibu boss."

Setelah berkendara selama 30 menitan akhirnya ia sampai juga di depan rumah minimalis yang didominasi warna putih dan abu abu.

"Assalamu'alaikum."

Tokk...

Tok...

"Wa'alaikumsalam."

"Eh ada Nara, sini masuk sayang."

Nara akhirnya masuk dan mengikuti Tante Syifa dari belakang.

"Ada apa?"

"Alsa nya ada nggak, Tan?"

"Ada kok. Sebentar ya, Tante panggilin,"

"Sayang, sini nak, ada Nara cariin kamu nih."

"Iya Mama,"

"Ada apa Ma, panggil aku?
"

"Sini duduk dulu, Nara cariin kamu tuh,"

Alsa akhirnya pasrah dan mengikuti apa kata Mamanya dan duduk di sebelah Mama nya.

"Ini ada gaun titipan dari Umma, buat lo nanti saat dateng ke acaranya Afsa."

"Makasih ya,"

"Iya, nanti gue sampein ke umma. Yaudah, gue pamit dulu udah mau maghrib soalnya."

"Tante, Nara pamit dulu, ya."

"Iya sayang, hati hati!"

"Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam."

****

Hari yang ditunggu tunggu oleh afsa dan alvaro akhirnya tiba juga. Tepat hari ini ia menggelar acara tunangannya bersama Afsa.

"Sayang, Aldan udah nunggu di depan tuh." teriak Umma dari depan pintu kamar Nara.

"Iya Umma,bbentar lagi Nara selesai." jawab Nara dengan berteriak juga.

Nara mematut dirinya yang telah rapi mengenakan gaun berwarna biru buatan Umma. Rambutnya ia sanggul dan dihiasi beberapa aksesoris diatasnya untuk me nambah kesan tersendiri dipadukan dengan high hells yang tidak terlalu tinggi tak lupa juga tas kecil berwarna silver senada dengan warna high hells yang dikenakan nya.

Beautiful Scenario AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang