~Chapter ke 12~

76 18 0
                                    

Di dalam kamar yang didominasi warna warna monokrom terdapat seorang cowok tengah frustasi,sudah sekitar semingguan cewek yang ia sukai mendiamkannya.

"Argghhh, gue harus ngelakuin apa lagi Nara? Biar lo bisa maafin gue?" teriaknya frustasi sambil mengacak acak rambutnya. Ia frustasi karena sampai saat ini nara belum juga memaafkannya. Segala cara sudah ia lakukan, bahkan ia sudah datang ke rumahnya dan meminta tolong kepada umma untuk bantu membujuk nara agar ia bisa di maafkan Nara tapi nara tetep keukeh pada pendiriannya. Harus pake cara apa lagi? Ia benar-benar sudah sangat frustasi saat ini.

"Gue udah coba segala cara nara! Tapi, kenapa lo tetep aja nggak mau maafin gue? " tanya Aldan entah pada siapa.

"Apa kesalahan gue separah itu sampe sampe lo nggak mau maafin gue."

"Apa gue nggak pantas dapat maaf dari lo? Argghhhh."

"Kalo kayak gini lama lama gue bisa stress beneran!" Aldan menyambar jaket kebanggaannya dan juga kunci motor yang berada di atas meja belajarnya. Ia memutuskan untuk ikut nongkrong di markas Alfaroz bersama sahabat sahabat nya. Aldan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi menuju markasnya.

Disisi lain Nara yang juga berada dikamarnya terlihat sedang asyik membaca buku novelnya. Saat sedang serius membaca, tiba tiba terdengar deringan dari ponselnya. Ia mendengus kesal kemudian ia meraih ponselnya dan mengangkat panggilan video tersebut.

"Assalamu'alaikum, ada apa lo video call gue malem malem gini?"

"Santai aja kalo nar, nggak usah ketus gitu ngomong nya."

"Jawab dulu salam gue!" kata nara tanpa mengalihkan pandangannya dari buku novel yang dibacanya.

"Iya, Waalaikumsalam wr.wb."

"Hmm, ada apa lo video call gue malem malem gini?" ulang Nara.

"Jadi gini, inikan udah semingguan lo diemin si aldan?"

"Hmm, terus?"

"Hadap gue napa nar, gue jadi berasa lagi ngomong sama tembok kalo lo fokus nya ke buku terus tau nggak!"

"Iya iya, gue hadep ke lo." Nara menutup buku novelnya dan meletakkannya di nakas samping tempat tidur.

"Terus?"

"Ya... lo kapan mau maafin si aldan? Gue udah diteror mulu tau sama dia!"

"Ya salah lo sendiri, lo sok sok an mau bantuin dia! Jadi ya, tanggung sendiri kalo lo diteror mulu sama dia."

"Nar, plis lah udahin semua drama ini gue udah nggak kuat tiap hari ditanyain terus sama dia!(emoticon nangis)."

"Gue belum mau udahin semua ini, sebelum dia bener bener nunjukin effort nya ke gue!"

"Lo bilang, dia belum bener bener nunjukin effort nya ke lo? Hey,lo nggak sadar apa gimana dia tu udah ke rumah lo curhat sama Umma dia minta tolong sama Umma buat bujukin lo. Terus effort apa lagi yang lo ingin kan Kinara Syaquilla Nafizza?" kata afsa dengan geram.

"Oh ya satu lagi, gue dapet kabar katanya anak Alfaroz mau tawuran sama anak black wolf!"

"Tau darimana lo?"

"Gue tau dari kak alvano sendiri yang ngomong langsung ke gue!"

"Terus, apa coba hubungan nya sama gue?"

"Ada, lo harus dateng ke sana!!"

"Buat?"

"Lo harus dateng buat semangatin Aldan disana. Dan, lo bisa pergunakan waktu lo disana buat lo baikan sama Aldan."

"Ogah!!"

"Keputusan ada ditangan lo! Lo mau dateng apa nggak itu terserah lo. Yang penting gue udah ngasih tau lo,jangan sampai nanti lo menyesal!!"

Beautiful Scenario AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang