Saat ini Nara bersama Afsa, dan Alsa tengah berkumpul di teras sambil menunggu sahabat sahabat nya yang belum datang. Sesuai perjanjian, mereka kumpul dulu di rumah Nara sebelum berangkat ke pantai.
Sembari menunggu mereka berbincang bincang santai.
"Eh, gimana hubungan lo sama Gara?"
"Ya gitu, nggak gimana gimana."
"Cerita nya gimana sih, kok lo sampe bisa pacaran sama si Gara? Penasaran gue, sekarang lo ceritain ke gue sedetail detail nya jangan sampe ada yang terlewatkan!"
"Iya nih, gua juga penasaran sama kisah lu berdua. Ceritain dongg!!" desak Afsa.
Alsa mengambil nafas terlebih dahulu supaya dirinya tenang, lalu menceritakan semuanya kepada sahabat sahabat nya itu.
"Hmm ok, gue ceritain semuanya. Jadi gini, dia itu ternyata temen kecil gue waktu di Semarang. Kita berdua itu temenan dari TK dan kebetulan rumah kita berdekatan, sampai suatu hari dia diajak pindah ke luar kita sama orang tuanya. Waktu itu gue masih umur 7 atau 8 tahunan kalo gak salah, dan pada saat sehari sebelum dia pergi dia sempet ngomong sama gue, katanya nanti kalo dia udah besar dia akan menikahi gue dan hidup bahagia membangun keluarga kecil bersama gue-"
Flashback on
Disebuah taman yang indah dengan bunga berbagai macam warna terdapat seorang anak lagi laki duduk dibangku taman sedang menunggu temannya lebih tepat nya orang yang sangat ia sayangi
Sebenarnya ia merasa sedih karena harus ikut orang tuanya dan meninggalkan teman kecilnya itu.
Sambil menunggu teman kecilnya datang, ia beranjak dan mengambil setangkai bunga mawar berwarna putih lalu kembali duduk ditempatnya semula sambil mengayun ayunkan kakinya yang tidak menyentuh tanah atau menggantung.
Ditangan mungilnya itu kini sudah ada setangkai bunga mawar putih dan satu buah boneka yang akan ia berikan kepada teman kecilnya itu sebagai tanda perpisahan.
Tak lama kemudian seorang anak perempuan kecil datang bersama ibunya.
"Mama, aku mau ke tata dulu ya," pamit anak kecil itu kepada ibunya.
"Iya sayang, mama kesana dulu ya, kalau kamu cari mama, cari aja kesana mama ada sama mama nya tata" ucap sang ibu yang tak lain adalah tante syifa sambil menunjuk kearah mama nya Gara berada.
Anak kecil itu pun berlari menuju seorang anak laki laki yang sedang duduk dibangku taman seorang diri.
"Tataaaaaaa!" seru anak itu sambil berlari hingga akhirnya saat anak kecil itu sudah berada didepan anak laki laki ia langsung memeluknya erat seperti tidak mau kehilangan anak cowok itu.
Ia melepas pelukannya dan beralih ber tanya kepada anak laki laki itu.
"Tata, tata kenapa ajak vava ketemuan di sini? Kenapa nggak dirumah vava aja?" ucap anak perempuan itu sambil menatap kedua mata anak laki laki didepan nya.
Anak kecil itu hanya bisa diam membisu sambil menatap kedua manik mata anak perempuan yang ada didepannya.
"Jawab dong tata, jangan diam aja!!"
"Tata marah ya sama vava? Makanya Tata nggak mau jawab pertanyaan Vava?"ucap anak kecil itu sambil berkaca kaca.
Tangan mungil itu terulur untuk mengusap satu persatu air mata yang mengalir bebas di pipi chubby itu.
"Vava jangan nangis, Tata nggak marah kok sama vava." ucap sambil mengusap air mata itu dengan tangan mungil nya.
"Tata sayaaaaanggg banget sama Vava, jadi Vava jangan nangis lagi ya?" ucap nya sambil mengusap pucuk kepala anak perempuan yang dipanggil 'vava' itu. Anak perempuan itu pun mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Scenario Allah
Teen Fiction"Mungkin 2 tahun adalah waktu yang sangat lama bagi semua orang. Namun tidak bagiku, waktu 2 tahun tidak cukup untukku menghapus nama mu dari hatiku." ~Kinara Syaquilla Nafizza~ "Maafkan aku yang dulu pernah menggoreskan luka di hatimu hingga kamu t...