bukan gedung dengan lampu "estetik",
bukan es kopi susu menunya,
bukan ruangan dingin dengan dapur dan para kokinya,
bukan tempat dengan jaringan wifi,
dan bukan tempat nyaman untuk mengerjakan deadline tugas.
hanyalah lampu remang di atas,
hanya ada nutrisari dan milo di gelas,
hanya ada angin sepoi yang kita nikmati,
dan telepon genggam tetaplah di tas,
karena ini waktu untuk kita.
tempat romantis tidak perlu ada mawar di tengahnya,
tidak perlu ada taplak mewah di atas meja bundarnya,
tidak perlu makanan dan minuman mewahnya,
tidak perlu pelayan yang begitu rapi.
tempat paling romantis bagiku adalah semua tempat yang kukunjungi denganmu, terutama tempat-tempat terpencil yang sederhana.
tempat aku bisa menjadi diriku sendiri, karena aku merasa nyaman ada kamu di sana.
warung templok itu contohnya,
variasi makanannya sebenarnya biasa saja.
namun, orang-orang di dalamnya unik.
ibu warungnya ramah dan lucu, mungkin dulu ia mantan pelawak. teman ibu warungnya juga tidak mau kalah, dan mereka pun saut-sautan.
bapak-bapak di ujung sana sangat mahir memainkan gitar, entah kok bisa ada bapak-bapak pemain gitar mahir di tengah warung.
lalu, aku menyanyi dengan mic dan pengeras suara milik ibu warung.
semuanya berpadu, membuatku merasa sangat nyaman di sana.
aku tersenyum tersipu malu, memikirkan apa yang ada di pikirannya saat mau mengajakku ke sana.
contoh kedua, tempat makan seafood itu. kali kedua kita datang ke sana, kita tidak membeli apa-apa.
hanya menumpang duduk dan menyalakan rokok.
bercengkrama tanpa memikirkan pikiran orang lain di sekitar.
sebentar, ini contoh, atau aku baru saja menyebarkan tempat paling romantis menurutku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncovered Phrase.
PoetryNamun, ia enggan mengucapkannya pada lain orang. Karena menurutnya, menulis lebih melegakan daripada berbicara. Ia tak butuh banyak pendapat, ia hanya ingin dimengerti. Tulisan ini hanya luapan terbuka seorang remaja, dan ini dunianya...
