Ada yang membuatku takut.
Aku takut sore nanti kita tak lagi pulang bersama, mungkin karena aku pergi ke arah yang lain, atau kamu yang memilih untuk tetap di sekolah, atau mungkin karena kita berdua tak lagi saling sapa, sehingga hanyalah bungkam yang kita lakukan dan canggung adalah satu - satunya rasa yang akan ada di antara kita.
Semua kemungkinan bisa saja terjadi dan semua peluang adalah celah yang tak akan luput dari sebuah kesempurnaan peristiwa.
Ya, semua itu bisa saja terjadi. Bahkan di luar batasan luasnya pikiran manusia. Semua itu yang membuatku takut.
Aku takut pada suatu hari nanti, hidupku akan kujalani sendiri tanpamu. Mulai memikirkan hal - hal yang akan terjadi bila tak bersamamu, salah satunya aku akan merindukanmu. Pelupuk mata ini mulai merasakan hangatnya air mata saat mengenangmu di pinggiran kota malam itu. Hati ini akan pilu menyadari kau tak lagi di sisi. Aku mungkin tak akan bisa beranjak darimu, walau langkah kakiku telah pergi meninggalkan kota lama kita.
Aku takut bila nanti, kembali bersamamu hanyalah angan - angan yang fana yang akan membawaku menertawakan diri sendiri karena sudah bersusah payah memikirkan hal - hal yang tidak nyata.
Aku takut akan ketidakpastian kemungkinan yang bisa saja terjadi bila aku tidak bersamamu.
:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncovered Phrase.
PoetryNamun, ia enggan mengucapkannya pada lain orang. Karena menurutnya, menulis lebih melegakan daripada berbicara. Ia tak butuh banyak pendapat, ia hanya ingin dimengerti. Tulisan ini hanya luapan terbuka seorang remaja, dan ini dunianya...
