Rumah : Tempatku Bernaung

4 0 0
                                    

Segala yang kudengar hanya yang ada di pikirku

Segala yang kurasakan hanya yang ada di hatiku

Buta aku tentang pikiran dan hatimu

Tangannya sungguh kuat untuk menarikku jauh darimu,

Menarikku ke mana saja, yang penting jauh darimu.

Maaf jika seperti tak tahu arah, aku sempat tersesat.

Terjebak dalam bual dan dibuatnya aku mabuk kepayang.

Nyata benar, kita terputus.

Hati, pikiran, telinga, mata, semua dari kita diputusnya.

Lalu kamu. Beruntungnya aku memilikimu.

Kamu yang selalu bertanya kabarku, kamu yang selalu mendoakanku dalam diam, kamu yang selalu cemas sendirian, dan kamu yang selalu berjuang untuk menyatukan kembali tubuh dan hati yang terpisah.

Kau ajakku pulang ke rumah.

Ternyata hatiku hanya bisa luluh di sana.

Kita saling berbicara tentang apa yang mata kita lihat, apa yang telinga kita dengar, dan apa yang hati kita rasakan.

Tumpah ruah semua di sana.

Bahkan air di pelupuk matamu hampir jatuh, tapi aku enggan melihatnya tergelincir karena kita akan jadi dua orang bodoh yang saling menangis di kafe itu.

Kita hanya berdua, orang lain hanya lalu lalang bayangan tanpa arti.

Jiwaku yang mati ini minta dibangunkan lagi, Din.

Maaf aku telah meninggalkanmu demi duniaku, ya hanya duniaku.

Mataku, telingaku, hatiku telah kupakai untuk dunia baru yang konon sangat aku percaya.

Aku pergi jauh bersama duniaku dan seisinya. Tanpa ingat ada kamu di rumahku.

Padahal ke mana lagi seseorang pulang setelah pergi jauh? Rumah.

Ada jalinan yang terikat di sana, Rosa dan Andin bukanlah sepasang teman apalagi sepasang kekasih, ada ikatan yang lebih dari yang manusia bisa pikirkan. Tak ada kata yang menjelaskan hal itu. Tapi selalu kita berdua rasakan.

Tidak ada yang pasti di dunia ini, namun yang pasti, kamu adalah rumahku. Aku bisa saja melancong kemanapun di dunia ini. Tapi tempatku pulang hanyalah rumahku.

Jakarta, Bogor atau manapun itu, kita akan tetap bersama. Kamu tetap rumahku.

Ajak aku pulang jika aku terlalu dibuai oleh dunia ini.

7 tahun kita bersama, benarkah kamu tidak mengenalku? Kamu pasti mengenalku. Jika aku melupakan diriku, kenalkan lagi aku dengan diriku ya.

Akan kuprioritaskan kamu lagi seperti dulu, pelan - pelan ya kita mulai dari awal :)

Uncovered Phrase.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang