aku ingin malam hancur dengan gelap - gelapnya,
serat - serat dingin seakan mengisyaratkan aku akan sendiri lagi.aku juga ingin malam tetaplah terang.
tetaplah menjadi waktu orang sarapan dan berangkat kerja,
tetaplah dengan secercah senyum seperti akan memulai hari.hancur aku hancur...
tiap malam aku berbuat seakan tak apa,
lalu ku memilih mengakhiri hari
daripada aku harus menangis sesengguk lagi hingga jam tiga pagi.setiap detik kepalaku isinya hanya kamu, yang menanti malam.
namun kamu menanti yang lain kala malam.aku memilih rehat daripada berdebat hebat karena yang kita perdebatkan bukan hal yang bisa terselesaikan.
aku ingin kembali waktu kita dulu,
tenggelam tengah dalamnya obrolan kita.
namun itu semua direnggut secara paksa olehnya.
sayang, dia lebih kuat daripadaku, aku memilih untuk diam dan tidak bertanya - tanya.malam yang membuat ini semua ada di pikiranku.
aku tidak menanti malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncovered Phrase.
PuisiNamun, ia enggan mengucapkannya pada lain orang. Karena menurutnya, menulis lebih melegakan daripada berbicara. Ia tak butuh banyak pendapat, ia hanya ingin dimengerti. Tulisan ini hanya luapan terbuka seorang remaja, dan ini dunianya...