Sayapnya putih,
rambutnya lurus sebahu,
jubahnya putih,
tapi celana panjangnya abu.Dia yang menjemputku.
Aku larut dalam tatapanku sendiri,
aku kalut dalam hening,
hingga tanah tujuan ditapaknya.Aku diajak berkeliling
menikmati indahnya sore berdua,
di tanahnya yang teramat subur,
dan penuh hal yang tak pernah kulihat sebelumnya.Aku di sana terdiam,
tatapku kosong.
Mencari - cari apa pesan Tuhan?
Izinkan aku menatap lebih lama,
wahai bidadari yang kini masih bungkam."Aku harus pulang," katanya saat senja memudar warnanya.
"Ke mana?"
"Tempat, di mana dengan terpaksa kau tak boleh ikut."
"Apakah setelah ini aku masih bisa bertemu denganmu?"
"Aku sungguh tidak tahu. Jaga dirimu baik - baik. Di bawah sana, manusia berebut untuk dapat tetap bergantung pada buminya. Aku mencintaimu, jangan lupakan aku."
Aku kembali.
Ini pesan Tuhan :-
berdasarkan kisah nyata yang pastinya dilebih - lebihkan peristiwanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncovered Phrase.
PoetryNamun, ia enggan mengucapkannya pada lain orang. Karena menurutnya, menulis lebih melegakan daripada berbicara. Ia tak butuh banyak pendapat, ia hanya ingin dimengerti. Tulisan ini hanya luapan terbuka seorang remaja, dan ini dunianya...